ABSTRAK Bianca Adindanestya Putri
PUBLIC Resti Andriani
BAB 1 Bianca Adindanestya Putri
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Bianca Adindanestya Putri
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Bianca Adindanestya Putri
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Bianca Adindanestya Putri
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Bianca Adindanestya Putri
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Bianca Adindanestya Putri
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Konsumsi listrik nasional menunjukkan peningkatan seiring perubahan gaya hidup
masyarakat. Temperatur uap pada PLTU modern berkisar antara 600oC hingga
650oC. Peningkatan temperatur operasi menjadi 720oC hingga 760oC menghasilkan
efisiensi termal PLTU senilai 50%. Menurut prinsip termodinamika, efisisiensi
boiler pada fasilitas PLTU dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan
temperatur dan tekanan uap. Oleh karena itu, diperlukan paduan logam yang dapat
memenuhi kondisi operasi tersebut. Material konstruksi untuk pembakaran pada
PLTU umumnya menggunakan Ni-based superalloy. Namun, harga nikel yang
mahal menjadi kendala hingga saat ini. Sebagai alternatif untuk menanggulangi
permasalahan ini, dikembangkan paduan baja tahan karat austenitik pembentuk
alumina. Pada penelitian ini, diteliti perilaku oksidasi isotermal paduan tersebut
dengan komposisi kimia Fe-20Ni-6Al-14Cr-1,8Ti-0,02Y-0,2C-3,2W wt.% (AFAm) pada temperatur 800, 900, dan 1000 ?C selama 2, 20, 50, dan 100 jam.
Serangkaian percobaan dilakukan untuk mempelajari perilaku oksidasi paduan
AFA-m. Kegiatan percobaan diawali dengan pembuatan sampel paduan AFA-m
dengan cara melebur semua unsur pemadu menjadi 1 button. Percobaan dilanjutkan
dengan homogenisasi sampel as cast. Sampel yang sudah dihomogenisasi
selanjutnya dianalisis struktur mikronya menggunakan optical microscope (OM)
dan dipreparasi untuk diuji oksidasi isotermal pada variasi temperatur 800, 900, dan
1000 ?C dengan waktu pengujian isotermal masing-masing selama 2, 20, 50, dan
100 jam dengan menggunakan tube furnace. Sampel hasil pengujian tersebut
kemudian ditimbang. Sampel hasil pengujian oksidasi isotermal dengan variasi
waktu 2 jam dan 100 jam dari masing-masing temperatur pengujian dianalisis
menggunakan X-ray diffraction (XRD) dan scanning electron microscope (SEM) –
energy dispersive spectroscopy (EDS). Uji kekerasan dilakukan pada sampel as
homogenized dan sampel dengan waktu papar 100 jam.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa paduan AFA-m memiliki matriks Fe-?, B2-
NiAl, karbida TiC, dan fasa Laves. Kekerasan AFA-m as homogenized adalah
sebesar 365,7 Hv dan semakin menurun seiring kenaikan suhu operasi. Kekerasan
terkecil didapat pada sampel oksidasi isotermal dengan temperatur uji 1000 oC dan
waktu pengujian selama 100 jam, yaitu sebesar 333,95 Hv. Senyawa-senyawa yang
terbentuk pada permukaan logam yang telah diuji adalah Al2O3, Cr2O3, Fe3O4, dan
Fe2O3. Oksida protektif utama paduan AFA adalah Al2O3, dengan keadaan paling
protektif pada pengujian dengan temperatur 800 ?C. Kinetika laju oksidasi paduan
AFA-m mengikuti hukum laju reaksi logaritmik yang menandakan bahwa oksida
yang terbentuk tipis, tumbuh dengan lambat, dan bersifat protektif.