digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Video telah menjadi tren bagi para praktisi seperti youtuber, departemen pemasaran, dan perusahaan multimedia untuk mengiklankan produk mereka dan menyampaikan pesan kepada pemirsa yang menonton video. B-Roll adalah teknik yang digunakan selama beberapa dekade yang dipercayai dapat meningkatkan durasi pemirsa menonton suatu video. Hal ini dibahas oleh youtuber Peter Mckinnon mengenai pentingnya menambahkan B-Roll untuk video. Terdapat dua elemen B-roll yang akan dianalisis, yaitu pergerakan kamera dan transisinya, hal ini juga disertai oleh beberapa level di setiap elemen. Level pergerakan kamera terdiri dari pan dan dolly dan level transisi yang dibagi menjadi transisi cepat, transisi flash, dan transisi mask. Lama waktu pemirsa menonton video menentukan seberapa sukses pesan yang disampaikan oleh pembuat video. Tingkat retensi pemirsa menjadi tolak ukur dari Youtube untuk memberikan wawasan dan analisis bagi pembuat video tentang waktu rata-rata atau durasi video yang ditonton oleh pemirsa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur tingkat retensi pemirsa dengan cara membandingkan video yang menggunakan B-Roll dan tanpa B-Roll. Hal ini dilakukan dengan cara mencari elemen B-Roll yang paling disukai untuk menemukan kombinasi video yang layak untuk dibandingkan. Data dianalisis menggunakan analisis konjoin untuk menemukan kombinasi ideal dari laporan retensi video di youtube sebagai ukuran untuk tingkat retensi pemirsa. Temuan menunjukkan bahwa gerakan kamera pan dan transisi cepat membuat kombinasi yang ideal dari B-Roll dalam video. Video yang mengandung B-Roll memiliki tingkat retensi pemirsa yang lebih tinggi sebanyak hampir dua kali lipat dari video yang tidak memiliki B-Roll.