digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Industri kuliner adalah salah satu industri terbesar di Indonesia. Bandung adalah ikon bagi pemburu kuliner, bahkan yang dari luar Bandung. Persaingan di sektor bisnis semakin meningkat. Pelanggan industri kuliner sebagian besar berasal dari generasi millennial. Karena dorongan teknologi, millennial saat ini lebih mampu menggunakan teknologi metode pembayaran non-tunai untuk membayar produk, terutama makanan. Selain itu, sebagian besar orang mengatakan bahwa metode pembayaran uang non-tunai lebih efektif daripada metode pembayaran tunai. Tetapi masih banyak orang yang lebih suka menggunakan metode pembayaran tunai dalam membayar produk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui preferensi pelanggan Bandung tentang metode pembayaran non-tunai dan untuk mengeksplorasi dan memahami bagaimana perilaku orang-orang di Bandung dalam menggunakan metode pembayaran non-tunai. Peneliti menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) sebagai kerangka teori untuk membantu peneliti mencapai tujuan penelitian. Selain itu peneliti juga menggunakan beberapa teori untuk mendukung penelitian ini. Untuk metodologi, peneliti menggunakan metode campuran yang menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif untuk mendapatkan data dari orang-orang di Bandung. Analisis data menggunakan analisis jalur untuk menghitung dan menganalisis data. Hasilnya adalah faktor-faktor preferensi pelanggan yang secara signifikan mempengaruhi penerimaan teknologi metode pembayaran non-tunai. Peneliti berharap penelitian metode pembayaran non-tunai ini dapat diterapkan untuk semua UKM di industri kuliner Bandung khususnya perusahaan Chef Works. Selain itu, peneliti berharap penelitian ini dapat membantu peneliti selanjutnya untuk mengembangkan penelitian yang lebih mendalam.