Memanipulasi harga stok merupakan isu penting bagi stok market yang maju dan berkembang, hal ini sudah dikenal
sebagai kasus yang berbahaya di stok market dunia. Kita menginvestigasi apa saja yang menjadi karakteristik harga
stok yang dimanipulasi. Teknik yang digunakan untuk memanipulasi stok ada berbagai macam cara, didalam riset ini
menggunakan dua teknik yaitu pump and dump, spoof trading. Dunia teknologi sudah berkembang pesat, contohnya
algoritma machine learning sudah bisa membantu untuk mendeteksi harga stok yang dimanipulasi.
Riset ini menggunakan data trading intra-day yang ada di Indonesia Stock Exchange dan riset ini menginvestigasi stok
yang tercantum di Unusual Market Activity (UMA) yang dikeluarkan oleh Indonesia Stock Exchange pada tahun
2008-2017 apakah berhubungan dengan stok harga yang dimanipulasi. Kita menggunakan model neural network
untuk mendeteksi apakah ada manipulasi harga stok untuk setiap teknik. Setelah itu kita ambil secara acak 30 stok
yang berada di pengumuman UMA dan kita masukkan ke dalam model 2008-2017,hasil yang didapatkan adalah pada
tahun pertama UMA bagus untuk mendeteksi manipulasi harga akan tetapi seiringnya dengan waktu berjalan
ketepatan UMA dalam mendeteksi manipulasi harga berkurang. Di riset ini kita menemukan bahwa pengumuman
UMA bisa dijadikan acuan untuk mendeteksi adanya manipulasi harga stok, akan tetapi untuk jangka waktu yang
lama pengumuman UMA tidak bisa dijadikan acuan karena teknologi dan ilmu pengetahuan terus berkembang. Maka
dari itu Indonesia Stock Exchange harus terus mengevaluasi dalam mengeluarkan pengumuman UMA