digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Ayunda Putri Prabandari
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Ayunda Putri Prabandari
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Ayunda Putri Prabandari
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Ayunda Putri Prabandari
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Ayunda Putri Prabandari
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Ayunda Putri Prabandari
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Ayunda Putri Prabandari
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 Ayunda Putri Prabandari
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 6 Ayunda Putri Prabandari
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA Ayunda Putri Prabandari
PUBLIC Alice Diniarti

KSPN Sanur merupakan salah satu kawasan pesisir pantai di Bali yang menjadi destinasi wisata favorit dan selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan nusantara dan mancanegara. Namun berdasarkan hasil kajian yang dilakukan pemerintah, Kawasan Sanur masuk dalam kawasan rawan tsunami. Sektor pariwisata sangat rentan terhadap persepsi publik karena alasan keamanan dan keselamatan, sehingga membutuhkan strategi untuk mengurangi dampak bencana tsunami yang mungkin terjadi. Dengan kemungkinan tsunami yang bisa terjadi kapan saja, maka wisatawan yang menginap dan menghabiskan liburannya di Kawasan Sanur mungkin tidak akan mencapai kepuasan maksimal, terutama jika akomodasi hotel tidak memiliki perencanaan dalam menghadapi dampak terburuk yang dapat terjadi. Maka, sejak tahun 2009, beberapa hotel berbintang di Sanur pun mulai menerapkan strategi mitigasi dan kesiapsiagaan bencana dan menjadikannya sebagai bagian terpadu dalam prosedur bisnis mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh upaya pengurangan resiko bencana tsunami yang dilakukan oleh hotel-hotel berbintang di Kawasan Sanur terhadap industri pariwisata Bali, berdasarkan perspektif pemangku kepentingan. Untuk mencapai tujuan penelitian, proyek akhir ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif, yakni melalui survei kuesioner digunakan untuk mengetahui persepsi wisatawan yang menginap di hotel-hotel yang diobservasi, dan kemudian dianalis melalui analisis statistik deskriptif. Sementara itu, metode kualitatif digunakan untuk mengetahui persepsi pemerintah serta pihak hotel. Metode yang digunakan adalah wawancara, serta observasi ke area hotel. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa upaya pengurangan resiko bencana tsunami yang dilakukan oleh empat hotel berbintang di Kawasan Sanur berpengaruh terhadap peningkatan jumlah kunjungan wisatawan. Hal ini terjadi sebab sebagian besar wisatawan asing, terutama dari Eropa yang baru pertama kali berwisata ke Sanur lebih mengandalkan jasa agen perjalanan untuk mengurus perjalanan wisatanya ke Bali. Sebagian besar agen perjalanan ini mengharuskan hotel-hotel untuk melakukan upaya pengurangan resiko bencana tsunami. Kewajiban untuk melindungi wisatawan dari dampak terburuk tsunami inilah yang membuat beberapa hotel konsisten melakukan upaya pengurangan resiko bencana tsunami. Selain itu jumlah repeater guest ke Kawasan Sanur juga turut meningkat, sebab meskipun wisatawan mengetahui fakta bahwa Sanur merupakan kawasan rawan tsunami, mereka tetap memiliki minat yang tinggi untuk kembali berwisata ke kawasan ini pada kunjungan mereka berikutnya, dengan pertimbangan bahwa mereka akan menginap di hotel yang memiliki perencanaan dalam menghadapi bencana tsunami.