digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pertumbuhan kota adalah proses spasial dan demografis multidimensi yang menganggap kota dan aglomerasi perkotaan sebagai inti dari konsentrasi populasi karena karakteristik sosial dan ekonomi spesifiknya, yang merupakan elemen penting dalam pengembangan masyarakat. Penggunaan data spasial yang lama dan saat ini serta data atribut dalam analisis pertumbuhan perkotaan telah dianggap sebagai prasyarat mendasar dalam studi geografis perkotaan, perencanaan masa depan, dan implementasi kebijakan pembangunan kota. Akhir-akhir ini, GIS dan statistik penginderaan jauh telah menjadi tak terhindarkan dalam analisis pertumbuhan kota. Dalam studi ini, analisis komparatif pertumbuhan perkotaan berdasarkan pusat kota dan Central Business District Antananarivo, ibukota Madagaskar dilakukan. Empat citra satelit dengan interval 5 tahun (2002, 2008, 2013, dan 2018) digunakan untuk menentukan pola, proses dan perilaku umum perluasan perkotaan sesuai dengan delapan arah mata angin yang berbeda. Uji Pearson‘s chi-square dan ukuran Shannon‘s entropy digunakan untuk mengevaluasi degree-of-freedom dan degree of sprawl mengenai analisis pertumbuhan kota. Untuk menggabungkan dua statistik tersebut, degree of goodness digunakan. Analisis komparatif menunjukkan bahwa ada hasil yang kontradiktif dalam degree-of-freedom dan degree of goodness yang diperoleh dari kedua pusat pertumbuhan perkotaan yang dianggap mengindikasikan kondisi pertumbuhan kota yang berbeda dalam hal pola, proses dan perilaku umum. Analisis yang lebih mendalam disertai dengan teori Von Thünen tentang penggunaan lahan perkotaan mendukung bahwa Central Business District adalah pusat pertumbuhan yang paling tepat untuk penerapan uji-uji statistik yang disebutkan sebelumnya untuk kasus kota Antananarivo. Selain itu, telah ditemukan juga bahwa kota Antananarivo berkembang ke arah Utara-Timur selama masa studi.