digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2019 TS PP NORIE PARAMITA 1.pdf)u
PUBLIC Noor Pujiati.,S.Sos

Setiap individu memiliki tingkat pemahaman dan apresiasi yang berbeda mengenai keindahan.Untuk memahami keindahan, baik terhadap alam dan seni, penghayat haruslah terlebih dahulu merasakan pengalaman artistik, melalui proses penciptaan karya, dan pengalaman estetik melalui kegiatan persepsi dan penikmatan, yang dalam pelaksanaannya,merupakan bentuk apresiasi. Dalam kegiatan belajar mengajar, tentunya siswa, secara tidak sadar diperhadapkan dengan bentuk apresiasi baik dalam pembelajaran yang berkaitan dengan proses kreatif, maupun pembelajaran mengenai pemahaman estetik, seperti wawasan dan pengetahuan mengenai seni. Penelitian ini mengambil sampel di SMAN 5 Bandung dan SMA Taruna Bakti. Sebagai apresiator muda, siswa yang menempuh pendidikan di tingkat menengah atas memiliki keingintahuan pada konsep dan nilai pada karya seni. Oleh karena itu, dalam penelitian ini, penulis ingin memahami proses apresiasi yang dilaksanakan dalam pembelajaran seni rupa di Sekolah Menengah Atas, serta memahami bagaimana siswa, sebagai penghayat, menghadapi dan memahami karya seni.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan melakukan pengamatan, wawancara, dan, angket terbuka sebagai instrumen penelitian.Penulis menggunakan teori yang relevan dengan kegiatan pembelajaran apresiasi dan seni rupa untuk memahami peristiwa dan pelaksanaan pembelajaran seni rupa di sekolah dankonsep apresiasi yang membahas dimensi berapresiasi. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh kesimpulan bahwa selama proses pembelajaran siswa dibekali (1) pengetahuan konsep kesenirupaan, bahan dan teknikdan (2) materi konsep berupa wawasan akan kesenirupaan yang diolah menjadi pengamatan yang disajikan secara lisan maupun tertulis. Dari pembelajaran tersebut, terdapat kecenderungan bahwa siswa mengalami peningkatan apresiasi baikdalam pembelajaran (1) melalui olah keterampilan, dan (2)melalui kesadaran persepsi. Olah ketrampilan melatih siswa untuk mengapresiasi melalui kompleksitas dalam teknik berkarya seni. Sedangkan dalam pembelajaran pemahaman senimenunjukkan peningkatan kemampuan siswa dalam menangkap kualitas karya dan memahami konsep dan makna melalui pengalaman estetik.