digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Aurelius Aaron
PUBLIC Taupik Abidin

Sebagai salah satu komponen utama dalam sistem keuangan sebuah negara, pasar modal merupakan sebuah tempat yang dirancang untuk dapat memfasilitasi bertemunya perusahaan yang membutuhkan modal dengan investor yang memiliki kelebihan dana serta ingin berinvestasi pada berbagai bentuk aset keuangan, seperti obligasi, komoditas futures, kontrak derivatif, dan saham. Khususnya pada pasar saham, beberapa orang percaya bahwa agar dapat membuat pasar berjalan secara efisien, maka tingkat likuiditas serta proses penemuan harga di pasar haruslah dijaga secara teratur pada batas tertentu. Hal ini diperlukan supaya sistem pasar keuangan yang diadopsi, atau seperangkat peraturan yang dibuat untuk mengatur bagaimana suatu pasar keuangan beroperasi mampu dengan sendirinya mencegah perilaku-perilaku pelaku pasar yang tidak diinginkan dan melindungi pasar dari berbagai ancaman yang ada. Akan tetapi, mengingat bahwa perilaku-perilaku dari pelaku pasar yang unik dan berbeda-beda pada setiap pasar saham, maka sudah menjadi hal yang wajar bila tidak akan ada dua pasar saham di dunia ini yang sama persis. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk dapat mengkarakterisasi dinamika pasar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) secara komprehensif dengan cara menyelidiki aspek-aspek perilaku dari para pelaku pasarnya. Alasan utama dari pemilihan perspektif diatas ialah dikarenakan penelitian ini mempunyai keuntungan terkait dengan aspek data yang digunakan jika dibandingkan dengan penelitian-penelitan sebelumnya. Secara khusus, data yang digunakan dalam penelitian ini tidak hanya mampu menunjukkan setiap transaksi yang terjadi di BEI selama periode 2011-2016 namun juga dapat memberikan informasi mengenai pelaku pasar yang melakukannya. Berdasarkan hal tersebut dan mengingat bahwa data yang digunakan mempunyai ukuran lebih dari 100 GB dan mencakup lebih dari 500 juta transaksi, penelitian ini kemudian memutuskan untuk mengadopsi pendekatan market microstructure. Kemudian, walaupun penelitian semacam ini mempunyai tingkat urgensi yang sangat tinggi, ternyata hingga saat ini hanya ada sekitar 15 penelitian yang telah dipublikasikan pada jurnal internasional bereputasi atau terindeks oleh Scopus. Lalu, berdasarkan penelitian-penelitian tersebut, ternyata bidang kajian ini dapat iv dibagi lagi menjadi tiga kategori, yaitu penelitian tentang mekanisme pasar, penelitian tentang tinjauan kebijakan serta penelitian tentang perilaku dari pelaku pasar. Adapun penelitian ini berusaha untuk mencakup seluruh kategori yang ada dengan temuan-temuan kunci sebagai berikut. Pertama, sebagai salah satu dampak dari kebijakan liberalisasi pasar di BEI, penelitian ini menunjukkan bahwa investor asing ternyata memiliki tingkat partisipasi yang tinggi di BEI. Selain itu, investor asing juga ternyata melakukan segmentasi dalam melakukan aktivitas perdagangan mereka. Hal ini dibuktikan oleh hanya sekitar 30% saham di BEI yang sering diperdagangkan oleh mereka. Adapun sebagai dampaknya ialah sesuatu hal yang wajar bila terdapat perbedaan kinerja antara saham-saham yang disukai oleh investor asing dan saham-saham yang disukai oleh investor lokal. Lalu, secara khusus hasil dari penelitian ini juga menunjukkan bahwa meskipun saham-saham yang disukai oleh investor asing memiliki tingkat pengembalian dan volatilitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan saham-saham yang disukai investor lokal, namun saham-saham yang disukai oleh investor asing ternyata memiliki nilai rasio Sharpe dan M2 yang lebih tinggi daripada lawannya. Kemudian, penelitian ini berusaha untuk memperdalam temuan diatas dengan menganalisis karakteristik-karateristik saham yang dipreferensikan baik oleh investor asing maupun investor lokal dengan menggunakan metode panel logit dan panel probit. Adapun hasil yang ditemukan ialah ternyata secara umum investor asing menyukai saham-saham yang mempunyai informasi fundamental dan publik yang baik, seperti ketika suatu saham dikategorikan sebagai saham yang berada pada papan utama serta mempunyai harga satuan saham yang tinggi dan nilai kapitalisasi pasar yang besar. Lebih menariknya lagi, penelitian ini juga menemukan bahwa hal yang sebaliknya berlaku untuk investor lokal. Tentunya temuan diatas perlu dikonfirmasi lebih jauh untuk memastikan kebenarannya. Oleh sebab itu, penelitian ini kemudian mencoba untuk melakukannya dengan menambahkan dimensi-dimensi baru pada data masukan serta menggunakan metode yang lebih canggih. Tambahan data yang dimaksud yaitu meliputi kondisi perekonomian secara makro, holding period serta adanya perbedaan antara investor institusi dan investor individu untuk investor lokal, sedangkan metode yang dimaksud ialah dengan menggunakan rank-ordered logit. Adapun hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa preferensi umum dari investor asing ternyata hanya berlaku untuk kategori yang saham-sahamnya aktif diperdagangkan oleh mereka, sedangkan preferensi umum dari investor lokal ternyata hanya berlaku sebagian saja pada berbagai kasus. Penelitian ini juga kemudian menemukan bahwa ternyata lebih dari setengah dari seluruh aksi jual beli saham yang terjadi di BEI dilakukan oleh investor individu lokal sehingga membuat tipe investor ini sangat rentan terhadap bias overconfidence. Adapun faktor-faktor penentu dari bias tersebut serta diskusi lebih lengkap dari penelitian ini dijelaskan secara terperinci pada tubuh disertasi.