digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian mengenai perubahan tutupan lahan penting dilakukan dalam rangka memahami perubahan lingkungan global. Perubahan tutupan lahan spesifik terhadap waktu, tempat, skala, dan kondisi tertentu. Dengan kluster, dapat diketahui pola dan konsentrasi lokasi perubahan tutupan lahan, sehingga dapat direncanakan kegiatan preventif dengan tepat sasaran. Pemahaman mengenai dinamika tutupan lahan dapat ditingkatan dengan mengidentifikasi perubahan kelas tutupan lahan dominan, yang akan mengarah kepada pengelolaan tutupan lahan yang lebih efektif. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi tutupan lahan dominan di setiap kluster. Analisis kluster dilakukan melalui dua tahapan, analisis pola spasial dan analisis pola kluster. Analisis pola spasial (statistik global) hanya dapat mengetahui sebaran data apakah memiliki pola kluster, acak, atau tersebar. Analisis pola kluster (statistik lokal) dapat mengidentifikasi lokasi kluster. Setelah kluster didapatkan, analisis perubahan kelas tutupan lahan dominan dilakukan pada kluster yang dihasilkan. Hasil analisis menunjukkan bahwa perubahan kelas tutupan lahan yang dominan pada setiap kluster di Jawa Barat pada tahun 2005-2010 bersifat heterogen, dengan tiga jenis kluster perubahan kelas yang paling luas yaitu kelas sawah menjadi ladang/ tegalan (144.662,76 ha), hutan menjadi ladang/ tegalan (36.339,84 ha), dan ladang/ tegalan menjadi permukiman (36.069,39 ha). Secara keseluruhan, analisis ini berhasil mengidentifikasi 99,94% kluster perubahan kelas tutupan lahan dominan dan 0,06% kluster merupakan dominan tidak mengalami perubahan.