digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Alamson Soadamara
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Alamson Soadamara
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Alamson Soadamara
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Alamson Soadamara
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Alamson Soadamara
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Alamson Soadamara
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Alamson Soadamara
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Alamson Soadamara
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Kondisi sistem di Indonesia saat ini yang sangat bergantung dengan pembangkit termal, menghasilkan emisi karbon yang dapat menganggu manusia dan lingkungan. Banyak solusi sumber energi yang lebih ramah lingkungan diterapkan di dunia. Salah satunya adalah sistem tenaga listrik Hibrid. Sistem Tenaga Listrik Hibrid merupakan perpaduan antara sumber energi terbarukan dengan sumber cadangan lainnya, dapat berupa PLTD atau sistem baterai. Salah satu energi terbarukan yang dapat digunakan adalah tenaga surya. Potensi pembangkit tenaga surya di Indonesia mencapai 532,6 GW, berdasarkan sumber radiasi matahari yang tinggi di seluruh Indonesia. Salah satu daerah yang berpotensi sebagai daerah sumber energi surya selain NTB adalah Papua. Sistem Kelistrikan Papua terdiri atas beberapa sistem kelistrikan isolated, salah satunya adalah sistem Jayapura. Melalui studi analisis aliran daya dan optimal power flow, dapat ditentukan besar kapasitas Pembangkit Listrik Hibrid yang dapat dipenetrasi-kan secara On-Grid. Penelitian dipusatkan pada dua titik penetrasi yaitu di Gardu Induk Sentani dan Gardu Hubung Gmerah. Dengan pembagian kelas penetrasi: rendah, sedang, dan tinggi, dapat ditentukan komposisi Pembangkit Listrik Hibrid yang terbaik berdasarkan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) Pembangkitan termurah. Setelah didapatkan kapasitas dan komposisi yang tepat untuk diterapkan, maka harus dilakukan studi analisis aliran daya dan analisis transien untuk menentukan kestabilan sistem, yaitu : kestabilan frekuensi dan kestabilan tegangan.