ABSTRAK Alamson Soadamara
PUBLIC Alice Diniarti
COVER Alamson Soadamara
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Alamson Soadamara
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Alamson Soadamara
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Alamson Soadamara
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Alamson Soadamara
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Alamson Soadamara
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Alamson Soadamara
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Kondisi sistem di Indonesia saat ini yang sangat bergantung dengan pembangkit
termal, menghasilkan emisi karbon yang dapat menganggu manusia dan
lingkungan. Banyak solusi sumber energi yang lebih ramah lingkungan diterapkan
di dunia. Salah satunya adalah sistem tenaga listrik Hibrid. Sistem Tenaga Listrik
Hibrid merupakan perpaduan antara sumber energi terbarukan dengan sumber
cadangan lainnya, dapat berupa PLTD atau sistem baterai. Salah satu energi
terbarukan yang dapat digunakan adalah tenaga surya. Potensi pembangkit tenaga
surya di Indonesia mencapai 532,6 GW, berdasarkan sumber radiasi matahari yang
tinggi di seluruh Indonesia. Salah satu daerah yang berpotensi sebagai daerah
sumber energi surya selain NTB adalah Papua. Sistem Kelistrikan Papua terdiri atas
beberapa sistem kelistrikan isolated, salah satunya adalah sistem Jayapura. Melalui
studi analisis aliran daya dan optimal power flow, dapat ditentukan besar kapasitas
Pembangkit Listrik Hibrid yang dapat dipenetrasi-kan secara On-Grid. Penelitian
dipusatkan pada dua titik penetrasi yaitu di Gardu Induk Sentani dan Gardu Hubung
Gmerah. Dengan pembagian kelas penetrasi: rendah, sedang, dan tinggi, dapat
ditentukan komposisi Pembangkit Listrik Hibrid yang terbaik berdasarkan Biaya
Pokok Penyediaan (BPP) Pembangkitan termurah. Setelah didapatkan kapasitas
dan komposisi yang tepat untuk diterapkan, maka harus dilakukan studi analisis
aliran daya dan analisis transien untuk menentukan kestabilan sistem, yaitu :
kestabilan frekuensi dan kestabilan tegangan.