
2019 TA PP KEZIA JOSEPHINE 1.pdf)u
Terbatas Noor Pujiati.,S.Sos
» ITB
Terbatas Noor Pujiati.,S.Sos
» ITB
Bandung sebagai kota wisata dan salah satu destinasi wisata yang menjanjikan memiliki
potensi wisata menarik yaitu wisata sejarah, khususnya sejarah mikro yang belum terkespos
dan belum banyak dikenal orang. Namun sangat disayangkan, informasi tersebut belum
tersampaikan dengan baik kepada publik karena minimnya media yang relevan dengan target
yang turut menyajikan informasi tersebut, serta lemahnya kesadaran warga lokal akan
potensi wisata ini. Berangkat dari masalah itu, penulis berusaha untuk menyajikan sebuah
solusi alternatif dari sudut pandang desain grafis dengan membuat buku panduan wisata
mengenai microhistory kota Bandung untuk dewasa muda. Panduan wisata microhistory kota
Bandung ini dibuat dalam bentuk buku non-konvensional yang dilengkapi dengan berbagai
fitur fisik dan digital. Fitur fisik berupa panduan penggunaan buku, kartu pos, rencana wisata
microhistory Bandung dalam sehari dan informasi singkat mengenai jenis kegiatan wisata dan
lokasi yang ditawarkan dalam buku. Pengadaan fitur tersebut bertujuan untuk melengkapi
pembaca saat berkegiatan wisata yang sesungguhnya di lapangan serta sebagai gimmick yang
memberikan pengalaman unik dan berbeda bagi pembaca. Buku panduan wisata ini memuat
6 bab cerita microhistory kota Bandung yang belum banyak diketahui orang dan bisa
dikunjungi turis. Setiap bagiannya dilengkapi dengan berbagai fitur digital sehingga
memudahkan pembaca untuk mengakses lokasi-lokasi tersembunyi tersebut. Fitur digital
lainnya adalah google maps, instagram, youtube dan Spotify yang bisa menjadi sebuah
kabinet informasi online yang terus bisa diakses pembaca kapan saja dan dimana saja. Secara
keseluruhan, buku ini tidak hanya menyajikan informasi semata-mata mengenai microhistory
kota Bandung saja, tetapi juga menjadi sebuah rangkaian kegiatan yang terintegrasi dalam
berbagai media untuk mendukung penyebar luasan informasi wisata sejarah mikro kota
Bandung dan memicu minat publik akan potensi wisata ini. Untuk mengemas semua
informasi dan fitur tersebut, penulis menggunakan pendekatan desain yang terinspirasi dari
karya desain masa lalu Indonesia (Nederland Indische Stijl) khususnya yang terdapat di
Bandung, kemudian mengolahnya kembali dengan teknis desain modern sehingga tetap
relevan dan menarik bagi dewasa muda tanpa menghilangkan suasana konten yang disajikan.