digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2019 TA PP SEPTIANIE PUTRI 1.pdf)u
Terbatas Noor Pujiati.,S.Sos
» ITB

Warisan budaya bukan benda seperti cerita, mitos dan kepercayaan kini perlahan menghilang dengan modernisme. Warisan budaya bukan benda menjadi lebih rapuh karena anggapan kuno serta sukarnya bukti konkret atau kesalahan interpretasi. Bunga Wijaya Kusuma di Indonesia memiliki makna kultural jauh lebih dalam daripada sekadar tanaman hias. Pada tahun 1890 – 1939, bunga Wijaya Kusuma dijadikan alat legitimasi raja Jawa, terutama di Keraton Kasunanan Surakarta. Namun, setelah tradisi mencari bunga Wijaya Kusuma tidak dijalankan lagi, hanya sedikit yang mengetahui warisan budaya tak benda ini. Salah satu cara untuk melestarikan warisan budaya yang ada dibalik Bunga Wijaya Kusuma adalah dengan membukukannya. Buku eksperimental bisa menjadi solusi untuk mewariskan budaya tak benda mengenai bunga Wijaya Kusuma dan sarana agar warisan budaya tetap dapat relevan dengan keadaan masyarakat pada masanya.