COVER Bayu Andika Putra
PUBLIC Alice Diniarti BAB 1 Bayu Andika Putra
PUBLIC Alice Diniarti BAB 2 Bayu Andika Putra
PUBLIC Alice Diniarti BAB 3 Bayu Andika Putra
PUBLIC Alice Diniarti BAB 4 Bayu Andika Putra
PUBLIC Alice Diniarti BAB 5 Bayu Andika Putra
PUBLIC Alice Diniarti PUSTAKA Bayu Andika Putra
PUBLIC Alice Diniarti
Gereja merupakan bangunan religius yang mewadahi kegiatan ritual, ditampilkan
sebagai Bait yang megah untuk menunjukkan kebesaran ALLAH. Selama ini aura
kekudusan dan kesakralan bangunan gereja diekspresikan oleh arsitek melalui
pesona keindahan visual semata. Blesser (2007) sebagai pengusung gagasan
“arsitektur aural” menyatakan bahwa arsitektur tidak cukup dihayati secara visual
saja, tetapi juga secara aural.
Tesis desain ini mencoba mengadopsi pendekatan “arsitektur aural” pada
perancangan Gereja Kristen di Pontianak, melalui penerapan 3 (tiga) strategi
desain, yaitu: 1) Aplikasi prinsip akustik lingkungan dan ruang untuk menghasilkan
kondisi ruang audial terbaik; 2) Sinergi ruang visual dan ruang audial untuk
menghadirkan pengalaman ruang yang bersifat multisensori; 3) Penciptaan sekuens
dan hierarki ruang audial untuk memperkaya dimensi pengalaman ruang.
Penerapan ketiga strategi desain diharapkan mampu membangun penghayatan dan
pemaknaan suasana religius dan kesakralan yang lebih intens, serta membangkitkan
respons emosional jemaat yang lebih khusuk.
Perancangan gereja dengan fasilitas peribadatan, pendidikan, dan komunitas ini
berlokasi lahan kosong yang dilalui garis khatulistiwa di Kota Pontianak dengan
luas area perancangan 3,5 Ha. Konsep ruang suara gerejawi mensintesiskan antara
prinsip akustik, pemaknaan teologi alkitabiah, dan persepsi audial untuk
mendapatkan desain rancang gereja yang komprehensif. Hasil rancang desain
gereja ini disusun dalam pembahasan tata ruang luar, lansekap, dan tata ruang
dalam.