digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2019 TA PP ACHMAD ILYAS ZULKARNAIN 1.pdf ]
Terbatas Noor Pujiati.,S.Sos
» ITB

Rasa empati yang merupakan salah satu ciri dari kecerdasan emosional, tingkat tinggi-rendahnya dihasilkan dari keteladanan sosial orang tua dan anak, hingga lingkungan sekitar di mana ia tumbuh. Namun di kalangan remaja saat ini kepedulian terhadap orang lain cenderung minim karena kurang mendapat keteladanan di masa ia tumbuh, mengakibatkan menumpulnya rasa empati. Untuk itu perlu adanya upaya untuk melejitkan lagi keteladanan empati melalui media yang dekat dengan remaja. Animasi 2 dimensi merupakan salah satu media yang dapat dijadikan alternatif menjawab permasalahan tersebut. Animasi diyakini dapat menjadi media propaganda yang dapat menarik para remaja untuk menumbuhkan rasa empati melalui cerita yang terdapat pesan moral didalamnya. Dengan menyampaikan narasi melalui animasi tersebut diharapkan dapat menumbuhkan rasa empati di kalangan remaja. Konsep umum untuk menumbuhkan empati yaitu dengan menghadirkan moral imagination (Bagaimana jika melangkah dengan sepatu orang lain, merefleksikan diri dengan perasaan orang lain, serta membayangkan orang lain adalah saya) untuk melatih mengembangkan rasa empati dengan menggunakan pendekatan Dramatis (emotional) agar dapat menyentuh emosi dan mengembangkan rasa empati audiens. Metode riset dibagi menjadi tiga, yaitu study literature, wawancara ahli dan penyebaran kuesioner untuk mengetahui kondisi umum rasa empati di kalangan remaja, serta mendapatkan jawaban bagaimana cara menumbuhkan empati melalui media animasi. Metode Perancangan animasi ini terbagi menjadi tiga tahap yaitu pra produksi, produksi dan paska produksi.