Pada sekarang ini, metode dinamika fluida komputasional (CFD) telah banyak digunakan
untuk menyelesaikan permasalahan mekanika fluida, sebagai alternatif
dari metode eksperimen yang lebih mahal. Dalam metode CFD, domain fisik didiskritisasikan
dengan menggunakan mesh/grid, sel, titik atau partikel. Meskipun demikian,
metode yang berbasis pada grid membutuhkan sumber daya yang tinggi dalam
pembentukan grid untuk kasus kompleks, berdeformasi, dan objek yang bergerak.
Metode meshfree (tanpa mesh) yang dikembangkan pada partikel-partikel juga memiliki
kekurangan, terutama dalam penyelesaian masalah N-body yang membutuhkan
waktu komputasi sebesar orde O(N2).
Pengembangan metode akselerasi adalah salah satu prasyarat penting untuk mempercepat
waktu komputasi. Berdasarkan hal tersebut, resolusi yg lebih detail maupun
orde yang lebih tinggi pada beberapa prosedur numerik dapat digunakan untuk
memberikan hasil-hasil yang lebih akurat, tanpa memerlukan biaya komputasi yang
lebih tinggi. Di dalam penelitian ini, metode Vortex-in-Cell (VIC) dan Vortex Element
Method (VEM) yang merupakan bagian dari Vortex Method (VM) akan dikembangkan.
Algoritma hibrida VIC dimana metode meshfree dan metode berbasis
grid dikombinasikan sebagai algoritma gabungan antara metode partikel dan grid.
Metode VIC bekerja dengan cara menginterpolasi kekuatan sirkulasi antar-partikel
ke mesh. Metode ini memiliki kelebihan berupa persamaan Poisson dapat diselesaikan
dan dipercepat dengan teknik Fast Fourier Transform. Metode elemen vortex
klasik, yaitu Metode Partikel Vortex yang menggunakan fungsi Green untuk menyelesaikan
persamaan Poisson juga dapat dipercepat menggunakan Fast Multipole
Method (FMM). Selain itu, vortisitas dari tiap partikel akan didifusikan dengan
pemodelan difusi Particle Strength Exchange (PSE) yang dapat dipercepat dengan
menggunakan skema linked-list.
Perlakuan terhadap kondisi batas adalah masalah untuk banyak peneliti yang meneliti
tentang aliran fluida di sekitar benda, baik dengan metode berbasis grid atau metode
tanpa grid (meshfree). Dalam proses pemodelan kondisi batas untuk mensimulasikan
permasalahan-permasalahan kondisi batas, penalisasi Brinkman orde tinggi yang ada telah diterapkan untuk bagian grid pada metode VIC untuk menyelesaikan
kesulitan dalam perlakuan kondisi batas. Untuk metode partikel VEM, sebuah
model immersed boundary condition juga dikembangkan berdasarkan penalisasi
Brinkman untuk memastikan terpenuhinya kondisi batas no-slip.
Dalam penelitian ini, kode numerik berdasarkan algoritma VIC dan VEM telah
dikembangkan. Performa dari metode ini akan dievaluasi dengan menyelesaikan
beberapa kasus unbounded/bounded flow. Peningkatan terhadap hasil telah dicapai.
Pada kenyataannya, kebanyakan permasalahan praktis mempunyai bilangan Reynolds
yang relatif tinggi dimana membutuhkan ukuran partikel yang lebih kecil. Oleh
karena itu, kami mencoba megembangkan skema Large Eddy Simulation (LES) untuk
mengatasi kebutuhan ukuran partikel yang kecil tersebut supaya dapat digantikan
oleh partikel dengan ukuran yang lebih besar. Namun dengan tetap memiliki
hasil yang dapat diterima.