Umpan unit purifikasi pada produksi polipropilena merupakan output dari Fluid
Catalytic Cracking Unit (FCCU). Saat ini kehandalan unit FCC memiliki kendala
sehingga diperlukan program pengembangan (revamping) unit FCC. Akibat
revamping ini, kapasitas dan komposisi umpan unit purifikasi propilena akan
berubah. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi kinerja di unit purifikasi
propilena.
Penelitian ini difokuskan untuk melakukan evaluasi perubahan kapasitas dan
komposisi umpan terhadap unit purifikasi propilena akibat revamping unit FCC
sebagai sumber utama raw propane propylene (Raw-PP). Unit purifikasi pada
kilang polipropilena digunakan untuk memurnikan Raw-PP sehingga mendapatkan
propilena yang sudah terbebas dari zat pengotor (hidrogen sulfida, karbondioksida,
dan merkaptan) hingga mencapai kemurnian yang tinggi yaitu 99,6%. Hal ini
dimaksudkan agar dapat memenuhi spesifikasi sebagai umpan unit polimerasi
selanjutnya.
Umpan hasil revamping meliputi peningkatan volume umpan dan perubahan
komposisi umpan. Analisis kinerja unit purifikasi dilakukan menggunakan simulasi
dan pemodelan Aspen HYSYS V10 berdasarkan kondisi operasi dan peralatan
proses yang digunakan.
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa sistem mampu memproses umpan hasil
revamping dengan beberapa modifikasi. Kondisi operasi unit purifikasi saat ini
dapat dipertahankan namun perlu memperketat batas atas kandungan H2S umpan
maksimal 2750 ppm-mol dari 6000 ppm-mol (eksisting) dan batas atas kandungan
CO2 umpan maksimal 250 ppm-mol dari > 1000 ppm-mol (eksisting). Peralatan
proses perlu penambahan unit dryer berkapasitas minimal 3,4 ton/h dan modifikasi
kolom Depropanizer dengan penambahan 20 tahap teoritis.