digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Evelyn Angelica
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Evelyn Angelica
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Evelyn Angelica
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Evelyn Angelica
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Evelyn Angelica
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Evelyn Angelica
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Evelyn Angelica
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Evelyn Angelica
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Kemasan makanan merupakan salah satu aspek yang penting di dalam industri makanan. Bahan dasar yang paling sering digunakan adalah plastik. Plastik konvensional dapat menyebabkan masalah penumpukan sampah plastik karena waktu degradasinya yang sangat lama. Poliasam laktat (PLA) menjadi alternatif yang dapat dijadikan bahan baku kemasan ramah lingkungan karena bersifat biodegradable. Namun, sifat mekanik plastik PLA tidak cocok untuk dijadikan kemasan makanan karena rapuh dan memiliki permeabilitas terhadap uap air yang tinggi. Kelemahan ini dapat diperbaiki dengan membentuk polimer nanokomposit dengan menggunakan filler bentonit. Namun, bentonit harus terlebih dahulu diaktivasi dengan menggunakan surfaktan untuk memperbesar jarak antar layer dari bentonit. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan surfaktan terbaik yang dapat menghasilkan jarak antar layer yang besar dan karakteristik film yang terbaik. Pada penelitian ini digunakan 2 jenis surfaktan yaitu 1-oktadesilamin (ODA) dan trimetil stearil ammonium klorida (TSC) dengan masing-masing konsentrasi 20 dan 40 mmol. Pembuatan nanokomposit PLA-Bentonit diawali dengan sintesis laktida yang kemudian dibentuk menjadi PLA menggunakan metode ring opening polymerization. Bentonit yang sebelumnya digunakan untuk merafinasi minyak goreng diregenerasi menggunakan NaOCl dan diaktivasi. Penambahan TSC 40 mmol menghasilkan jarak antar layer bentonit yang terbesar yaitu 2,07 nm menurut analisis dengan XRD. Film nanokomposit PLA-Bentonit dibentuk dengan menggunakan metode sonikasi dan tensile strength yang tertinggi dihasilkan oleh film dengan bentonit TSC 40 melalui uji UTM. Waktu biodegradasi tercepat dihasilkan oleh film dengan bentonite ODA 40, sedangkan water vapour permeability terendah dihasilkan oleh film dengan TSC 40. Uji kemasan makanan dilakukan dengan pembungkusan terhadap roti sambil melakukan pengamatan visual serta pengukuran pengurangan Aw. Berdasarkan uji tersebut, kemasan terbaik dihasilkan oleh TSC 40 dengan persen perubahan Aw terendah.