digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Aridhiena Nurbanie
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Aridhiena Nurbanie
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Aridhiena Nurbanie
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Aridhiena Nurbanie
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Aridhiena Nurbanie
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Aridhiena Nurbanie
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Aridhiena Nurbanie
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Penyangga ?-alumina adalah jenis penyangga katalis yang paling umum digunakan. Penyangga ????-alumina hanya dapat disintesis dari bauksit jenis boehmite, sedangkan Indonesia kaya akan bauksit jenis gibbsite. Gibbsite dapat dikonversi menjadi boehmite, sehingga ????-alumina berpeluang untuk disintesis dari gibbsite milik Indonesia. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian dan pengembangan lebih lanjut mengenai teknologi konversi gibbsite menjadi boehmite guna mengoptimalkan potensi gibbsite Indonesia dan mengurangi ketergantungan terhadap boehmite impor. Pada penelitian ini dilakukan sintesis boehmite dari gibbsite dengan metode hidrotermal. Pada metode hidrotermal, air dan basa dapat digunakan sebagai media reaksi. Variasi percobaan yang telah dilakukan adalah temperatur pemanasan pada 150oC, 175oC, dan 200oC; variasi waktu pemanasan 2,5 jam, 5 jam, dan 8 jam; serta variasi konsentrasi basa NaOH dan KOH sebesar 1,5 M dan 3 M. Hasil sintesis yang diperoleh kemudian dianallisis kristalinitas dan jumlah puncaknya menggunakan analisa XRD. Sampel yang memiliki kristalinitas dan jumlah puncak kristal mendekati Catapal Boehmite kemudian dianalisis menggunakan BET untuk mengetahui luas permukaan, volume pori, dan diameter porinya. Selanjutnya juga dilakukan sintesis penyangga dengan menggunakan boehmite hasil sintesis dan boehmite komersial. Penyangga yang terbentuk dianalisis menggunakan BET untuk membandingkan karakteristik yang diperoleh. Boehmite hasil sintesis dengan karakteristik terbaik dari segi kristalinitas dan jumlah puncak didapatkan pada temperatur pemanasan 175oC dan waktu pemanasan selama 5 jam pada penggunaan NaOH dan KOH sebagai media reaksi. Boehmite tersebut memiliki persen kristalinitas 52,4%-53,1%; jumlah puncak XRD 21-24; diameter pori 0,0225-0,0248 ?m; luas permukaan 26,4 m2/g-41,1 m2/g; dan volume pori 0,06-0,1 cm3/g. Adapun penyangga yang disintesis dari boehmite memiliki luas permukaan 68,6-84,1 m2/g dan volume pori 0,17-0,19 cm3/g yang masih bernilai lebih kecil dibandingkan dengan penyangga yang disintesis dari Catapal Boehmite dan boehmite CHALCO. Selain itu, boehmite hasil sintesis belum berhasil membentuk gel pada metode sol-gel untuk pembuatan penyangga.