
ABSTRAK Andika Luthfan Ardhi
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

COVER Andika Luthfan Ardhi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Andika Luthfan Ardhi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Andika Luthfan Ardhi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Andika Luthfan Ardhi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Andika Luthfan Ardhi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Andika Luthfan Ardhi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Andika Luthfan Ardhi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Membran berbasis Pd merupakan salah satu jenis membran yang sangat selektif untuk pemisahan
hidrogen. Namun, permeabilitas membran Pd akan mengalami penurunan jika campuran gas
umpan mengandung N2 dan CO. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk menentukan efek
inhibitor berupa gas N2 dan CO serta kondisi dinamik terhadap permeabilitas H2 dan menentukan
pengaruh temperatur terhadap perolehan H2 pada membran Pd82Ag18/Al2O3.
Membran Pd82Ag18 yang digunakan memiliki tebal 20,2 ?m dan penyangga Al2O3 setebal 2 mm.
Umpan yang dialirkan pada membran merupakan campuran gas hidrogen, salah satu dari gas
inhibitor, dan gas argon sebagai penyeimbang. Gas penyapu dialirkan pada sisi tube untuk
membuat tenaga penggerak berupa beda tekan. Variasi untuk pengujian permeabilitas H2 adalah
komposisi umpan dan untuk pengujian temperatur adalah temperatur operasi, yaitu 320°C,
340°C, dan 360°C. Pengujian permeabilitas H2 dilakukan pada temperatur 350°C dan waktu alih
60 detik pada kondisi dinamik.
Permeabilitas membran Pd82Ag18/Al2O3 untuk aliran hidrogen murni pada penelitian ini didapat
sebesar 5,57×10-4 mol H2 m-1 jam-1 kPa-0,5, sedangkan dengan inhibitor CO sebesar 5,17×10-4
mol H2 m-1 jam-1 kPa-0,5 dan inhibitor N2 sebesar 5,09×10-4 mol H2 m-1 jam-1 kPa-0,5.
Permeabilitas membran untuk kondisi dinamik dengan inhibitor N2 meningkat sebesar 49%.
Perolehan H2 berdasarkan kenaikan temperatur dari 320°C-360°C, untuk H2 murni dan dengan
inhibitor N2, mengalami kenaikan sedangkan untuk umpan dengan inhibitor CO, perolehan H2
mengalami penurunan pada temperatur 360°C. Pengaruh temperatur terhadap waktu hingga
pemisahan konstan juga teramati dengan berkurangnya waktu yang dibutuhkan seiring kenaikan
temperatur. Berdasarkan hasil penelitian, adanya inhibitor dapat menurunkan sedangkan kondisi
dinamik dapat meningkatkan permeabilitas membran. Temperatur operasi juga berpengaruh
terhadap perolehan H2 yang didapat berdasarkan campuran umpan yang digunakan.