digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2018 TA PP BAYU BAHRUDIN 1 -COVER.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2018 TA PP BAYU BAHRUDIN 1 -BAB 1.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2018 TA PP BAYU BAHRUDIN 1 -BAB 2.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2018 TA PP BAYU BAHRUDIN 1 -BAB 3.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2018 TA PP BAYU BAHRUDIN 1 -BAB 4.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2018 TA PP BAYU BAHRUDIN 1 -BAB 5.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2018 TA PP BAYU BAHRUDIN 1 -PUSTAKA.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Kawasan pesisir merupakan daerah peralihan antara ekosistem darat dan laut yang dipengaruhi oleh perubahan di darat dan laut. Kawasan pesisir memiliki banyak sekali sumber daya contohnya adalah sumber daya perikanan yang berupa ikan, terumbu karang, rumput laut, koral, dan lain sebagainya. Sumber daya perikanan tersebut merupakan salah satu sumber daya dalam pengembangan wilayah yang berbasis perikanan atau di sebut Kawasan Minapolitan. Namun saat ini, kawasan pesisir mengalami penurunan kondisi lingkungan yang diakibatkan oleh perubahan iklim. Perubahan iklim mengakibatkan kenaikan permukaan air laut yang memicu terjadinya bencana banjir pesisir (IPCC, 2014). Bencana banjir pesisir (Coastal Inundation Hazard) merupakan salah satu bencana banjir yang terjadi di kawasan pesisir akibat berbagai faktor seperti sedimentasi, kenaikan muka air laut, serta pasang surut air laut. Bencana banjir pesisir mengakibatkan kerusakan fisik dan lingkungan pada area pesisir. Kecamatan Cilamaya Wetan merupakan salah satu kecamatan yang beberapa desanya merupakan kawasan pesisir seperti di Desa Sukakerta, Rawagempol Kulon, Muara Baru, dan Muara. Daerah-daerah tersebut juga terdampak bencana banjir pesisir terutama pada kawasan perikanan. Dengan mengambil studi kasus kawasan pesisir Kecamatan Cilamaya Wetan, penelitian ini bertujuan untuk menganilis tingkat risiko bencana banjir pesisir serta implikasinya terhadap kawasan pesisir. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa daerah yang tergenang di kawasan pesisir Kecamatan Cilamaya Wetan seluas 805,23 hektar dengan daerah yang tingkat bahaya bencana banjir pesisir paling tinggi berada di Desa Muara dengan luas yang tergenang 574,5 hektar. Dari total daerah yang tergenang, kawasan perikanan yang rusak dan tergenang seluas 632,76 hektar..