digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2018 TA PP ENDRIANA PRASETYAWATI 1 -COVER.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2018 TA PP ENDRIANA PRASETYAWATI 1 -BAB 2.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2018 TA PP ENDRIANA PRASETYAWATI 1 -BAB 1.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2018 TA PP ENDRIANA PRASETYAWATI 1 -BAB 3.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2018 TA PP ENDRIANA PRASETYAWATI 1 -BAB 4.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2018 TA PP ENDRIANA PRASETYAWATI 1 -BAB 5.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2018 TA PP ENDRIANA PRASETYAWATI 1 -PUSTAKA.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Persepsi risiko adalah penilaian individu terhadap kemungkinan dari suatu risiko kecelakaan dan memahami konsekuensi yang akan diterima dari risiko. Persepsi risiko bencana berkaitan dengan kesiap-siagaan bencana yang menjadi komponen dalam mengurangi risiko bencana. Upaya mengurangi risiko bencana diperlukan khususnya pada daerah rawan bencana, salah satunya di desa Langensari Kecamatan Lembang yang menjadi daerah rawan bencana gempa bumi akibat dilalui oleh patahan yang disebut Sesar Lembang. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi persepsi risiko sehingga menghasilkan rekomendasi pengurangan risiko bencana berdasarkan persepsi masyarakat terhadap risiko bencana gempa bumi. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner wawancara serta observasi, sedangkan analisis data menggunakan metode analisis data kualitatif, analisis kuantitatif dengan menggunakan analisis korelasi spearman dan korelasi chi-square Berdasarkan hasil identifikasi bahaya Desa Langensari merupakan daerah yang memiliki bahaya bencana gempa tingkat tinggi dilihat dari besarnya kekuatan gempa yang dihasilkan pada skenario guncangan gempa serta tingginya nilai akselerasi batuan melalui perhitungan dalam simulasi menggunakan analisis kecepatan gelombang geser (Vs30), kerentanan bencana tingkat tinggi dilihat dari tingkat kerawanan terhadap pergerakan tanah serta mayoritas bangunan tempat tinggal yang tidak memiliki perkuatan. Kapasitas bencana masih dalam tingkat sedang. Diperlukan upaya dalam mengurangi risiko bencana melalui persepsi risiko sebagai alat interpretasi dalam menentukan pandangan masyarakat terhadap bencana. Dari hasil penelitian 51% total responden memiliki persepsi terhadap risiko bencana gempa sebagai bencana berisiko tinggi dan 49% responden memiliki persepsi terhadap risiko bencana gempa sebagai bencana berisiko sedang. Setelah dilakukan identifikasi faktor yang mempengaruhi persepsi risiko bencana, ditemukan bahwa tidak ada variabel yang mempengaruhi persepsi risiko bencana secara agregat namun ditemukan variabel yang mempengaruhi sub-variabel persepsi risiko bencana baik yang merupakan variabel di luar persepsi risiko bencana maupun yang termasuk ke dalam sub variabel persepsi risiko bencana. Variabel pengendalian, pengetahuan dan pengalaman yang mempengaruhi persepsi terhadap dampak bencana serta variabel pengetahuan yang mempengaruhi tingkat kesukarelaan dalam mengalami bencana gempa