digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2018_TA_PP_AUDIZA_RAFIE_1_-COVER.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_AUDIZA_RAFIE_1_-BAB_1.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_AUDIZA_RAFIE_1_-BAB_2.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_AUDIZA_RAFIE_1_-BAB_3.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_AUDIZA_RAFIE_1_-BAB_4.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_AUDIZA_RAFIE_1_-BAB_5.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_AUDIZA_RAFIE_1_-PUSTAKA.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Bencana banjir yang terjadi di Kawasan Pasteur dan Kawasan Pagarsih pada tahun 2016 telah menyebabkan kerugian sumber daya dan kelumpuhan sebagian kegiatan di Kota Bandung. Bencana tersebut disebabkan oleh berbagai faktor yang terdapat pada Kawasan DAS Citepus. Kawasan DAS Citepus merupakan bagian dari sistem aliran sungai lintas batas administrasi. Penanganan banjir pada Kawasan DAS Citepus sangat sering dilakukan, namun, permasalahan banjir terus terjadi. Sebagai upaya dalam menghadapi banjir maka dibutuhkan suatu perencanaan mitigasi bencana banjir pada kawasan terkait. Hal ini kemudian mendorong perlunya Identifikasi profil faktor kontributor bencana banjir dan tingkat risiko bencana banjir. Wilayah studi yang dipilih adalah Kawasan DAS Citepus yang terletak di Kota Bandung. Dalam penelitian ini terdapat 3 komponen faktor kontributor bencana banjir yang menyusun risiko. Komponen tersebut adalah ancaman, kerentanan, dan kapasitas. Selain itu, tingkat risiko bencana banjir diperoleh berdasarkan variabel ancaman dan kerentanan pada tiap kecamatan. Penelitian ini menemukan bahwa Kecamatan Astanaanyar dan Kecamatan Sukajadi merupakan wilayah dengan tingkat risiko bencana banjir yang tinggi pada kawasan DAS Citepus Kota Bandung yang dibuktikan melalui analisa skoring.