digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2018_TA_PP_ERVIANA_AYU_FARIDAH_1_-_COVER.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_ERVIANA_AYU_FARIDAH_1_-_BAB_1.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_ERVIANA_AYU_FARIDAH_1_-_BAB_2.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_ERVIANA_AYU_FARIDAH_1_-_BAB_3.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_ERVIANA_AYU_FARIDAH_1_-_BAB_4.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_ERVIANA_AYU_FARIDAH_1_-_BAB_5.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Pages_from_2018_TA_PP_ERVIANA_AYU_FARIDAH_1_-_DAFTAR_PUSAKA.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Kawasan pinggiran kota di Indonesia seringkali berkembang secara acak, seperti halnya yang terjadi di Kecamatan Lembang. Sejak tahun 2010, perkembangan pariwisata di Kecamatan Lembang ini semakin pesat sampai sekarang. Hal tersebut mengakibatkan semakin banyaknya lahan-lahan pertanian di Kecamatan Lembang teralihfungsikan menjadi lahan non-pertanian. Perkembangan pariwisata di Kecamatan Lembang ini juga mulai mengakibatkan adanya pergeseran karakteristik wilayah dan aktivitas masyarakat pinggiran kota. Fenomena alih fungsi lahan serta pergeseran karakteristik wilayah dan aktivitas masyarakat ini erat kaitannya dengan peri-urbanisasi. Peri-urbanisasi yang terjadi di Kecamatan Lembang ini dapat mengancam ketahanan pangan masyarakat Kecamatan Lembang apabila lahan pertanian terus-menerus kalah terhadap persaingan dengan pasar perkembangan pariwisata. Konsep agrowisata dianggap dapat mengendalikan fenomena periurbanisasi yang terjadi di Kecamatan Lembang, khususnya Desa Cibodas. Dengan mengacu pada teori peri-urbanisasi, teori agrowisata, teori pengembangan pariwisata di pinggiran kota, serta peraturan perundangan/kebijakan yang berlaku terkait pengembangan agrowisata di Desa Cibodas, studi ini mendalami seberapa besar pengaruh pengembangan agrowisata berperan dalam mengendalikan periurbanisasi. Melalui studi literatur, wawancara semi terstruktur, dan observasi, dilakukan analisis konten dan naratif yang menunjukkan bahwa pengembangan agrowisata berbasis masyarakat di Desa Cibodas berperan positif dalam mengendalikan peri-urbanisasi. Namun demikian, ditemukan beberapa hal yang menghambat pengembangan agrowisata berbasis masyarakat dikarenakan kapasitas masyarakat yang masih minim dan kurangnya dukungan dari pemerintah dan swasta dalam mengembangkan agrowisata di Desa Cibodas. Dengan teridentifikasinya pengembangan agrowisata di Desa Cibodas yang berperan positif terhadap periurbanisasi ini, maka studi ini dapat menyimpulkan bahwa agrowisata berbasis masyarakat merupakan pengembangan pariwisata yang mampu mempertahankan identitas kawasan pinggiran kota yang selama ini semakin bergeser akibat dari perkembangan kawasan perkotaan yang tidak terkendalikan.