digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Salah satu pekerjaan yang dilakukan dalam membuat bendungan sipil adalah pembuatan terowongan pengelak (divertion tunnel). Terowongan pengelak ini nantinya digunakan untuk mengalirkan sungai utama selama pekerjaan konstruksi badan bendungan dilaksanakan. Dimensi terowongan pengelak di Bendungan Bener direncanakan beridiameter akhir 7 meter dan panjang 940 meter. Untuk mendapatkan diameter akhir tersebut maka dalam tahap penggalian, terowongan digali dengan diameter 9 meter. Litologi yang mendominasi di lokasi penelitian terdapat 2 jenis litologi yaitu Breksi dan Andesit. Berdasarkan data klasifikasi massa batuan menggunakan Rock Mass Rating (RMR) dan Sistem Q, nilai RMR untuk litologi Breksi = 58 dan untuk Andesit=37, atau Nilai Q untuk litologi Breksi yaitu 3,41 dan andesit= 0,13. Hasil dari Klasifikasi massa batuan yang diperoleh digunakan untuk kekuatan massa batuan dan rekomendasi penyangga. Berdasarkan pada klasifikasi massa batuan dan analisis menggunakan pemodelan numerik, terowongan pengelak ini membutuhkan penyangga agar terowongan tidak ambruk. Dan hasil analisis menggunakan model numerik, penyangga sesuai rekomendasi RMR dan Sistem-Q memberikan pengaruh terhadap kestabilan terowongan, walupun hasil rekomendasi dari system Q mempunyai nilai FK relatif lebih kecil daripada RMR.