
2019_TS_PP_SHILVIA_KURNIAWATI_1-ABSTRAK.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Taupik Abidin Ringkasan
Kebijakan makroprudensial diterapkan untuk mendorong stabilitas keuangan dalam
sistem keuangan, dan proses uji ketahanan digunakan sebagai penilaian rutin tingkat
ketahanan dari skenario kejutan yang diberikan. Penelitian ini mencoba merancang
pengujian ketahanan risiko kredit pada data empiris bulanan Indonesia yang dapat
digunakan untuk pemantauan makroprudensial dan untuk mendapatkan hasil indikator
dalam kebijakan makroprudensial. Selain itu, penelitian ini juga membangun skenario
makroekonomi, kemudian menghubungkannya dengan faktor risiko kredit, dan
memperkirakan hasil indikator yang digunakan untuk mengukur ketahanan bank. Hasil
dari penelitian ini adalah rasio kecukupan modal tertimbang menurut risiko ekonomi
(ERW-CAR) yang diklasifikasikan menurut aktivitas bisnis bank memberikan tingkat
yang lebih optimal dalam berbagai skenario, dibandingkan dengan rasio kecukupan
modal (CAR) regulasi saat ini, karena bank lebih banyak menggunakan inti modal
untuk peluang kegiatan bisnis. Dalam skenario historis dan prediksi, bank-bank yang
didasarkan pada aktivitas bisnis semuanya cukup terlindungi dan nilai ERW-CAR-nya
mendekati dengan nilai regulasi CAR saat ini. Mereka memiliki modal yang cukup
untuk mengakomodasi kebutuhan berbasis pengawas makroprudensial yang
disesuaikan dengan kondisi ekonomi satu tahun ke depan. Dalam skenario stres, ERWCAR
bank berdasarkan aktivitas bisnis menurun secara substansial dan seperti yang
diharapkan masih berada di atas persyaratan minimum regulasi. Temuan ini juga
menyatakan bahwa nilai ERW-CAR berubah lebih sensitif terhadap perubahan suku
bunga kredit.