digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Laju penurunan tanah pertahun untuk wilayah DKI Jakarta mencapai antara 20-25 cm/tahun di lokasi dan jangka waktu tertentu. Salah satu penyebab penurunan tanah di DKI Jakarta adalah ekstraksi air tanah. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara penurunan muka tanah dengan kedudukan muka air tanah di akuifer kedua dan skenario pemodelan perubahan kedudukan muka air tanah terhadap penurunan tanah sampai tahun 2050. Penelitian ini menggunakan data pengeboran geologi teknik sedalam 300 meter (full coring), data penurunan tanah hasil pengukuran GPS, data kedudukan muka air tanah dari sumur pantau dan data gambar penampang melintang geologi Jakarta. Perhitungan penurunan tanah dilakukan dengan metode analitik dan metode numerik (elemen hingga) dan model materi menggunakan metode Mohr Coulumb untuk mendapatkan besar kontribusi penyebab penurunan tanah di DKI Jakarta. Hasil dari kontribusi dari pengambilan air tanah di akuifer kedua sebesar 17,711% di Rawa Buaya, 22,784% di Marunda, dan 32,621% di Parkir Jaya, pada waktu tertentu. Hasil dari model skenario juga memberikan informasi bahwa kedudukan muka air tanah dan penurunan tanah saling berhubungan.