Serangga dari ordo Lepidoptera merupakan hama utama pada tanaman. Serangga ini menyerang tanaman holtikultura dan industri seperti tomat, bawang, jagung, kedelai, kentang, bayam, kubis, tembakau dan kapas serta menimbulkan kerusakan yang sangat besar, sehingga mengakibatkan kerugian yang cukup besar bagi para petani. Metode yang umum digunakan untuk mengendalikan serangga hama ini adalah dengan menggunakan insektisida sintetik. Tindakan tersebut kurang sesuai dengan konsep Pengendalian Hama Terpadu karena penggunaan insektisida sintetik yang kurang bijaksana dapat menimbulkan berbagai efek merugikan, seperti resistensi dan resurjensi serangga hama, terbunuhnya organisme bukan sasaran, pencemaran lingkungan, dan gangguan kesehatan manusia akibat adanya residu pada hasil panen. Melalui kegiatan penelitiannya, ITB telah mengembangkan bioinsektisida berbasis virus serangga untuk mengendalikan serangga hama dari ordo Lepidoptera, yaitu Helicoverpa armigera Nuclear Polyhedrosis Virus (HaNPV). Penelitian ini mempelajari efektifitas biopestisida di lapangan untuk mengetahui pengaruh frekuensi aplikasi HaNPV terhadap pelindungan tanaman tomat dari serangan larva serangga ordo Lepidoptera. Penelitian ini dilakukan di lapangan dengan menerapkan lima perlakuan, yaitu P1= tidak menggunakan insektisida sintetik dan bioinsektisida (kontrol negatif) P2= menggunakan insektisida sintetik (kontrol positif) P3= menggunakan HaNPV dengan frekuensi aplikasi dua kali seminggu, P4= menggunakan HaNPV dengan frekuensi aplikasi satu kali seminggu, P5= menggunakan HaNPV dengan frekuensi satu kali sebulan. Setiap perlakuan diulang 50 kali. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan HaNPV efektif mengendalikan serangga hama dari ordo Lepidoptera pada tanaman tomat. Seperti halnya penggunaan insektisida sintetik, aplikasi HaNPV efektif mengendalikan serangga hama Lepidoptera dan serangga hama dari ordo selain Lepidoptera lainnya. Tanaman tomat yang diberi perlakuan insektisida sintetik menunjukkan infestasi serangga dengan tingkat 0,0000 /individu. Nilai infestasi hama ini tidak berbeda nyata dengan infestasi hama pada tanaman tomat yang mendapat perlakuan HaNPV dua kali setiap minggu, satu kali setiap minggu, dan satu kali setiap bulan, yang nilai infestasi hama nya masing- masing adalah 0,0025 /individu, 0,0012 /individu. dan 0,0018 /individu. Penggunaan HaNPV tidak
iii
efektif mengendalikan serangga hama dari ordo selain Lepidoptera. Nilai infestasi serangga selain Lepidoptera pada tanaman tomat yang diberi perlakuan insektisida sintetik adalah 8,6 /individu, yang nyata lebih rendah bila dibandingkan dengan nilai infestasi hama pada tanaman tomat yang mendapat perlakuan virus dengan frekuensi dua kali seminggu, satu kali seminggu dan setiap bulan yang nilainya masing-masing adalah 11,66 /individu, 12,14 /individu dan 12,16 individu. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa penggunaan HaNPV efektif terhadap pertumbuhan tinggi tanaman tomat. Tanaman tomat yang diberi perlakuan insektisida sintetik menunjukkan tingkat pertumbuhan tinggi tanaman yang rendah yaitu 0,0634 tanaman/hari. Nilai tinggi tanaman dengan aplikasi insektisida sintetik berbeda nyata dengan tinggi tanaman yang mendapat perlakuan HaNPV dua kali setiap minggu, satu kali setiap minggu, dan satu kali setiap bulan, yang rata-rata tinggi tanaman masing- masing adalah 0,0695 tanaman/hari, 0,0740 tanaman/hari dan 0,0737 tanaman/hari. Seperti halnya insektisida sintetik, aplikasi HaNPV efektif mengurangi kerusakan buah tomat. Tanaman tomat yang diberi perlakuan insektisida sintetik menunjukkan kerusakan buah tomat dengan tingkat kerusakan 0 gram/tanaman. Nilai tersebut tidak berbeda nyata dengan tanaman tomat yang mendapat perlakuan dengan aplikasi HaNPV dengan nilai kerusakan buah tomat masing masing adalah 3,58 gram/tanaman, 6,48 gram/tanaman dan 5,96 gram/tanaman. Aplikasi HaNPV terhadap infestasi ordo Lepidoptera pada tanaman tomat menunjukkan hasil yang efektif sehingga memungkin tanaman tomat tumbuh dan berkembang dengan baik dan bereproduksi dengan baik.