digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2011_TS_PP_ANDREAS_WIRYANTO_1-COVER.pdf
Terbatas agus slamet
» ITB

Kemoterapi sebagai salah satu metode yang populer untuk pengobatan kanker memiliki keterbatasan seperti resistensi dan sifat obat yang tidak spesifik. Kekurangan ini mendorong penemuan dan pengembangan senyawa baru untuk kemoterapi, baik sintetis maupun dari bahan alam. Salah satu bahan alam yang diduga potensial untuk dikembangkan sebagai sumber antikanker adalah bawang sabrang (Eleutherine americana Merr.) yang mengandung naphthoquinone dan turunannya yang bersifat sitotoksik, namun potensi antikanker dari E. americana ini masih belum jelas. Salah satu senyawa aktif pada E. americana diketahui sebagai inhibitor enzim DNA topoisomerase II (Topo II) yang berperan penting dalam proliferasi sel dan modifikasi topologi DNA. Gangguan terhadap aktivitas enzim Topo II ini dapat menyebabkan kerusakan DNA yang pada akhirnya menghambat proliferasi sel dan menginduksi kematian sel. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kemampuan ekstrak E. americana menginduksi kematian sel dan pengaruhnya terhadap aktivitas Topo II. Ekstrak kasar E. americana merupakan hasil ekstraksi menggunakan pelarut etil asetat yang diperoleh dari Dr. Sukrasno. Nilai IC50 ekstrak kasar ditentukan dengan metode MTT assay menggunakan lini sel kanker ovarium SKOV3 dan lini sel kanker payudara T47D. Nilai IC50 yang diperoleh untuk lini sel T47D (Tic50) sebesar 11,23 ?g/mL dan 10,9 ?g/mL untuk lini sel SKOV3 (Sic50); nilai IC10 dan IC20 sebesar 4,67 ?g/mL (Tic10) dan 6 ?g/mL (Tic20) untuk sel T47D; 0,64 ?g/mL (Sic10) dan 2,7 ?g/mL (Sic20) untuk sel SKOV3. Eksperimen untuk mengetahui kemampuan ekstrak E. americana dalam menginduksi apoptosis dilakukan dengan metode ELISA dilanjutkan dengan pengamatan terhadap aktivitas Topo II. Dalam eksperimen ini digunakan kontrol positif doxorubicin sebagai pembanding (nilai IC50 untuk sel SKOV3: 0,2 ?g/mL; untuk T47D: 0,145 ?g/mL). Hasil ELISA menunjukkan bahwa terjadi penurunan apoptosis pada sel T47D dan peningkatan apoptosis pada sel SKOV3 seiring dengan peningkatan nilai IC ekstrak yang digunakan dalam perlakuan. Hasil pengamatan aktivitas Topo II menunjukkan bahwa ekstrak E. americana tidak mempengaruhi aktivitas Topo II pada sel T47D tetapi menghambat aktivitas Topo II pada sel SKOV3. Dari hasil pengamatan terhadap apoptosis dan aktivitas Topo II, pada sel T47D diduga terjadi kematian sel apoptosis yang diikuti dengan nekrosis tanpa melibatkan penghambatan aktivitas Topo II. Kematian sel apoptosis yang diikuti dengan nekrosis pada sel T47D ini diduga terjadi akibat deplesi energi dan enzim caspase. Naphthoquinone dalam E. americana dapat menginduksi terbentuknya ROS (Reactive Oxygen Species). ROS mengakibatkan deplesi energi selular (ATP) melalui penghambatan aktivitas aconitase dan ?-ketoglutarat dehidrogenase yang berperan penting dalam siklus TCA sehingga siklus TCA dan rantai transpor elektron terhambat. ROS juga menghambat aktivitas enzim caspase yang diperlukan dalam jalur kematian apoptosis. Pada sel SKOV3, diduga terjadi kematian sel apoptosis yang diakibatkan oleh terjadinya inhibisi aktivitas enzim Topo II. Pada sel SKOV3 diketahui bahwa enzim MnSOD (Manganese Superoxide Dismutase) yang berfungsi sebagai radicals scavenger diekspresikan dalam jumlah tinggi. Dengan adanya tingkat ekspresi MnSOD yang tinggi, sel SKOV3 diduga dapat mengeliminasi ROS yang terbentuk, sehingga sel mampu mempertahankan ketersediaan energi dan enzim caspase, sehingga sel dapat mengalami apoptosis dengan normal. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak E. americana mampu menginduksi kematian sel pada lini sel SKOV3 dengan melibatkan penghambatan aktivitas Topo II sementara pada sel T47D melalui mekanisme yang berbeda tanpa melibatkan penghambatan aktivitas Topo II.