digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Tenaga kerja Indonesia saat ini dan masa depan didominasi oleh Generasi Y. Dalam kondisi bonus demografi, tenaga kerja masa depan dipaksa untuk meningkatkan kemampuan bersaing, terutama dengan tenaga kerja asing. Thriving at work diperkenalkan sebagai kondisi ketika individu merasakan vitalitas dan pembelajaran. Thriving at work digunakan sebagai variabel yang dimediasi antara kepribadian dan keterlibatan kerja. Individu memiliki karakteristik mereka sendiri yang mungkin berbeda antara satu dan yang lain. Mempertimbangkan bahwa individu memiliki keunikan mereka sendiri yang mungkin mempengaruhi level mereka dalam keterlibatan kerja. Thrivingg dapat menjadi pengalaman dan mungkin dapat menjadi jembatan antara karakteristik individu untuk dihubungkan dengan keterikatan mereka dengan profesi atau dalam penelitian ini disebut work engagement. Penelitian ini fokus pada work engagement yang dijelaskan sebagai tingkat keterlibatan individu dengan profesi. Sedangkan kepribadian digambarkan sebagai variabel dependen yang dengan dua konsep yaitu model lima faktor dan kepribadian proaktif. Meskipun terdapat lima trait dalam five-factors model, penelitian ini hanya memfokuskan tiga ciri kepribadian yaitu consciousness, neuroticism, dan extraversion. Berdasarkan penelitian sebelumnya, hanya tiga sifat kepribadian dari lima yang secara signifikan memiliki hubungan pada thriving, Penelitian ini menyelidiki hubungan antara kepribadian dan keterlibatan kerja yang dimediasi oleh thriving dalam konteks Generasi Y. Data dikumpulkan dari 267 karyawan dari Generasi Y di Indonesia. Penelitian ini fokus pada pendekatan kuantitatif dengan menggunakan alat SEM-PLS. Temuan ini menyoroti hubungan dengan kepribadian bernama consciousness, neuroticism dan proactive personality menuju berkembang di tempat kerja. Extraversion ditemukan tidak terkait dengan berkembang di tempat kerja. Penelitian ini juga menemukan bahwa thriving at work mampu memediasi sebagian hubungan antara kepribadian dan keterlibatan kerja. Temuan ini dapat digunakan dalam penelitian yang akan datang untuk menemukan variabel mana yang dapat sepenuhnya memediasi hubungan antara kepribadian dan keterlibatan kerja