
2019_TS_PP_JESSICA_SETIAWAN_1-ABSTRAK.pdf
Terbatas  Taupik Abidin
» Gedung UPT Perpustakaan
» SBM
Terbatas  Taupik Abidin
» Gedung UPT Perpustakaan
» SBM


2019 TS PP JESSICA SETIAWAN 1-BAB I.pdf?
PUBLIC Open In Flip Book Taupik Abidin Ringkasan 
2019 TS PP JESSICA SETIAWAN 1-BAB II.pdf
]
PUBLIC Open In Flip Book Taupik Abidin Ringkasan 
2019 TS PP JESSICA SETIAWAN 1-BAB III.pdf)u
PUBLIC Open In Flip Book Taupik Abidin Ringkasan 
2019 TS PP JESSICA SETIAWAN 1-BAB IV.pdf
]
PUBLIC Open In Flip Book Taupik Abidin Ringkasan 
2019 TS PP JESSICA SETIAWAN 1-BAB V.pdf?
PUBLIC Open In Flip Book Taupik Abidin Ringkasan 
2019 TS PP JESSICA SETIAWAN 1-REFERENCES.pdf)u
PUBLIC Open In Flip Book Taupik Abidin Ringkasan
Latar belakang masalah: Indonesia merupakan negara yang kaya dengan potensi sumber daya alamnya dan memiliki permintaan yang besar. Tetapi potensi ini tidak dapat dimaksimal oleh Indonesia sendiri. Nyatanya, pasar Indonesia dibanjiri oleh produk asing, memang tidak terlepas dari persaingan global yang mengharuskan Indonesia kerjasama perdagangan dengan Negara-negara lain. Konsekuensinya, neraca perdagangan menjadi tidak seimbang, dimana nilai import lebih besar dari ekspor. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan Indonesia untuk bersaing dengan negara lain masih terbatas. Lebih jauh lagi, persaingan global juga mempengaruhi peta persaingan bisnis retail melalui online marketplace atau e-commerce seperti Alibaba, Bukalapak, Lazada, dan Tokopedia. Perkembangan e-commerce ini tentu mempengaruhi baik pebisnis skala besar seperti Debenhams, Lotus, Matahari, dan 7-eleven yang harus menutup beberapa gerainya, bahkan ada yang bangkrut, apalagi pebisnis skala kecil seperti UKM dan koperasi. Maka dari itu, ketergantungan Indonesia terhadap produk impor harus diminimalisir. Selain memperbaiki kualitas dari hasil produksi lokal, juga harus mempersiapkan wadah untuk menampung produk-produk tesebut, terlebih produk-produk UKM yang masih kurang daya saingnya. Sampai saat ini, belum ada jaringan bisnis yang dapat menghubungkan semua actor, baik dari produsen sampai konsumen dan tentu saja dapat memperkuat saluran pemasaran untuk produk UKM.
Tujuan: tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan jaringan bisnis yang terintegrasi yang berfokus pada sektor koperasi, khususnya di Jawa Barat dan mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi suatu koperasi untuk berkolaborasi secara bisnis serta bagaimana karakteristik dari masing-masing jenis bidang koperasi. Koperasi merupakan entitas bisnis yang unik dan merupakan salah satu pilar dari perekonomian Indonesia yang sesuai dengan karakteristik masyarakat Indonesia, yaitu kekeluargaan. Tidak seperti entitas bisnis yang lain, koperasi mengutamakan kesejahteraan bersama, sehingga cocok dengan kondisi di Indonesia.
Kebaruan: kebaruan dari penelitian ini selain menggunakan Indonesia khususnya Jawa Barat sebagai tempat penelitian dan koperasi sebagai objek penelitian, penelitian ini memetakan 56 artikel penelitian. Disamping itu, penelitian ini juga mengkombinasikan tiga teori dalam hubungan antar bisnis (Relational Exchange Theory, Social Exchange Theory, dan Transaction Cost Economics).
Metodologi Penelitian: penelitian ini menggunakan metode campuran, yaitu menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Pertama, menggunakan metode kualitatif melalui wawancara secara mendalam kepada praktisi dibidangnya. Lalu, hasil dari wawancara tersebut digunakan untuk memvalidasi pengukuran yang didapat dari peneltian terdahulu dan juga untuk
memetakan karakteristik dari masing-masing jenis koperasi. Kedua, pengukuran yang sudah divalidasi digunakan untuk mendapatkan data secara kuantitatif melalui angket kuesioner. Ketiga, data yang didapat secara kuantitatif diolah menggunakan Partial Least Square (PLS) melalui software SmartPLS.
Hasil: hasil dari kualitatif digunakan untuk memetakan tiga jenis bidang koperasi yang berbeda (koperasi pegawai negeri Indonesia, koperasi wanita, dan koperasi syariah). Hasil dari kuantitatif didapatkan bahwa faktor yang paling berpengaruh dan signifikan adalah kepercayaan berdasarkan kompetensi (competence-based trust) dan konflik disfungsional (dysfunctional conflict) sedangkan faktor lainnya tidak signifikan, diantaranya adalah kepercayaan berdasarkan niat baik (goodwill-based trust), kekuatan hadiah (reward power), kekuatan koersif (coercive power), kontrak formal (formal contract), koperasi (cooperation), dan konflik fungsional (functional conflict) . Sebagai tambahan, faktor reward power dan coercive power merupakan faktor yang mendahului goodwill-based trust. Goodwill-based trust juga mempengaruhi formal contract. Lalu, goodwill-based trust dan competence-based trust secara bersama-sama mempengaruhi factor cooperation.
Kelemahan dan rekomendasi untuk penelitian dimasa depan: Pertama, karena model struktural masih dalam pengembangan, hasil penelitian ini tidak memuaskan. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memperkaya model dan dapat mencakup faktor-faktor lain. Kedua, penelitian ini menggabungkan semua jenis bidang koperasi; koperasi wanita, koperasi syariah, dan koperasi pegawai negeri sipil Indonesia yang mungkin mempengaruhi hasil. Oleh karena itu, untuk penyelidikan lebih lanjut, objek dari penelitian ini lebih lanjut harus dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan jenis, pendapatan, luas toko, dan kapasitas mereka untuk mendapatkan hasil yang lebih representative dan menggambarkan kondisi masing-masing jenis koperasi. Ketiga, penelitian ini tidak memasukkan faktor nilai emosional (emotional value) yang mungkin dapat mempengaruhi hasil. Karena alasan ini, studi lebih lanjut dapat memasukkan faktor emotional value, karena berdasarkan hasil wawancara, ada beberapa koperasi yang mempertimbangkan nilai emosional dalam memilih partner bisnisnya. Keempat, walaupun ukuran sampel memenuhi kriteria minimum, lebih baik memperbesar ukuran sampel untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Terakhir, studi ini hanya menguji faktor-faktor dalam perspektif pembeli, sehingga untuk mendapatkan pemahaman dan gambaran yang lebih baik, direkomendasikan untuk mengukur perspektif penjual kedepannya