digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Enhanced Oil Recovery (EOR) merupakan teknik lanjutan untuk menmgkatkan jumlah perolehan minyak bumi. Salah satu teknik dalam EOR adalah polymer flooding, yaitu menginjeksikan suatu polimer dengan karakteristik memiliki viskositas yang tinggi walaupun dalam konsentrasi yang rendah, tahan terhadap temperatur, shear rate, dan salinitas tinggi. Pada penelitian ini telah dilakukan ekstraksi karagenan dari rumput !aut (Eucheuma cottonil) dan modifikasi karagenan dengan akrilamida menggunakan metode kopolimerisasi grafting/cangkok dengan bantuan gelombang mikro. Karagenan diekstraksi dengan tiga pelarut berbeda, yaitu akuades, KOH 0,3 N, dan campuran akuades, NaOH 0,1 N, dan NaCl 10%. Berdasarkan analisis gugus fungsi pada spektrum FTIR, ketiganya menghasilkan karagenan tipe kappa, dimana pelarut akuades menghasilkan karagenan optimal dengan rendemen, viskositas intrinsik, dan massa molekul rata-rata viskositas optimal berturut-turut sebesar 18,64%, 12,77 dL/g, dan 4,72 x 105 g/mol. Kopolimer karagenan-gra.ft-akrilamida (KC-g-AAm) disintesis dari karagenan optimal yang dilarutkan dalam pelarut air, menggunakan inisiator kalium persulfat (KPS), serta dilakukan pada beberapa variasi daya microwave dan waktu pemaparan radiasi. Hasil kopolimerisasi dengan persentase grafting (%G) dan viskositas intrinsik optimal diperoleh pada sintesis dengan daya microwave 70% dan waktu pemaparan 20 s. Beberapa karakterisasi yang dilakukan terhadap karagenan dan kopolimer yang dihasilkan, diantaranya adalah penentuan viskositas dinamik, pengukuran sifat reologi, dan uji degradasi termal. Hasil pengukuran reologi menunjukkan bahwa karagenan dan kopolimer yang dihasilkan memliki ketahanan terhadap suhu, shear rate, dan salinitas yang relatif lebih baik dibandingkan polimer komersial HyboMax®, PI, dan PIT, walaupun untuk mendapatkan viskositas yang sama besamya dengan polimer komersial diperlukan konsentrasi yang lebih tinggi.