digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2016_TA_PP_ZULFA_QONITA_1-COVER.pdf
PUBLIC Alice Diniarti

2016_TA_PP_ZULFA_QONITA_1-BAB_1.pdf
PUBLIC Alice Diniarti

2016_TA_PP_ZULFA_QONITA_1-BAB_2.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_ZULFA_QONITA_1-BAB_3.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_ZULFA_QONITA_1-BAB_4.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_ZULFA_QONITA_1-BAB_5.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan


Berdasarkan data vertikal temperatur dan salinitas selama 15 tahun di perairan selatan Pulau Sumbawa, dilakukannya analisis variabilitas profil vertikal temperatur dan densitas. Data temperatur dan salinitas selama 15 tahun ini didapatkan dari data pengukuran lapangan yang dilakukan oleh PT. Newmont Nusa Tenggara dengan menggunakan alat Thermistor dan Conductivity Temperatur Depth (CTD). Secara historis, dalam menentukan kedalaman mixed layer depth (MLD) menggunakan kriteria perubahan temperatur sebesar 1oC dengan kedalaman referensi adalah 10 m. Untuk menentukan kedalaman lapisan termoklin menggunakan kriteria yaitu gradien temperatur terhadap kedalaman sebesar 0,1oC/m. Selanjutnya, dalam menentukan kedalaman pada profil vertikal densitas menggunakan kriteria yang ditetapkan oleh Brainerd dan Gregg (1995) dengan kedalaman pada batas atas piknoklin di perairan selatan Pulau Sumbawa yang sesuai pada kriteria adalah 0,1 kg/m3 dan kedalaman pada batas bawah piknoklin menggunakan kriteria 0,2 kg/m3. Secara umum ditemukan kedalaman batas atas termoklin (piknoklin) dan batas bawah termoklin (piknoklin) pada musim barat lebih dalam daripada saat musim timur. Berdasarkan variasi antar-tahunan iklim global ditemukan bahwa batas atas termoklin dan piknoklin pada kejadian El-Ni?????o umumnya lebih dangkal batas atas termoklin dan piknoklin di perairan selata Pulau Sumbawa dengan rerata batas atas termoklin (piknoklin) 23 - 52 m (38,8 - 101,7 m) daripada saat terjadi La-Ni?????a dengan rerata batas atas termoklin (piknoklin ) 42 - 76 m (74,7 - 139,4 m). Untuk batas bawah termoklin dan piknoklin pada kejadian El-Ni?????o dengan rerata 129 - 205 m (158,7 - 235,6 m) dan saat kejadian La-Ni?????a batas bawah termoklin dan piknoklin dengan rerata sehingga ketebalan termoklin dan piknoklin pada kejadian El-Ni?????o akan lebih dangkal dibandingkan saat kejadian La-Ni?????a. Besarnya nilai IOD berpengaruh terhadap variabilitas kedalaman batas atas dan batas bawah termoklin (piknoklin). Semakin besar nilai IOD (+) maka batas atas atas dan batas bawah termoklin (piknoklin) akan semakin dangkal.