digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


2016_TA_PP_AGUNG_CHRISTY_RADO_TOGARAJA_SIMARMATA_1-BAB_1.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_AGUNG_CHRISTY_RADO_TOGARAJA_SIMARMATA_1-BAB_2.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_AGUNG_CHRISTY_RADO_TOGARAJA_SIMARMATA_1-BAB_3.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_AGUNG_CHRISTY_RADO_TOGARAJA_SIMARMATA_1-BAB_4.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_AGUNG_CHRISTY_RADO_TOGARAJA_SIMARMATA_1-BAB_5.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_AGUNG_CHRISTY_RADO_TOGARAJA_SIMARMATA_1-BAB_6.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan


Pengerjaan studi potensi energi arus laut di Selat Lombok dibagi menjadi dua tahap utama. Tahap pertama adalah simulasi dinamika arus di Selat Lombok menggunakan model hidrodinamika 3D barotropik dengan gaya pembangkit pasang surut dan perbedaan elevasi muka laut antara syarat batas utara dan selatan dari model global. Setelah diperoleh pola arus di daerah kajian, tahapan selanjutnya adalah memetakan dan menganalisis potensi energi listrik yang dapat dihasilkan dari arus di Selat Lombok. Selain itu, dilakukan analisis potensi energi dengan menggunakan spesifikasi turbin berjenis CGK Gorlov Helical Turbine yang dapat menghasilkan daya dari arus dengan kecepatan minimal (cut-in speed) 0.5 m/s, kecepatan maksimum (rated speed) 2.5 m/s, dan daya maksimum yang dapat dihasilkan (rated power) 70000 W/m2 Simulasi arus laut dilakukan dengan periode simulasi selama 29 hari (Februari 2004) dengan input data batimteri, data pasang surut di 8 titik batas terbuka, dan perbedaan elevasi antara syarat batas utara dan selatan yang diambil dari model global. Perbedaan elevasi yang dihasilkan dari model global merupakan perbedaan elevasi rata-rata harian. Dengan menggunakan Persamaan Fraenkel (1999), dihitung rapat daya potensial yang dapat dihasilkan oleh pola arus di Selat Lombok. Dipilih 2 titik cuplik terbaik dari penelitian sebelumnya (Nagara, 2006) sebagai lokasi peninjauan pola arus. Hasil simulasi menunjukan bahwa total potensi rapat daya dalam satu siklus pasut mencapai nilai maksimum di titik antara Pulau Nusa Penida dan Pulau Lombok (Titik A), yaitu sebesar 44436,84 W/m2 saat pasut purnama . Titik lain yang dipilih (Titik B) menghasilkan rapat daya sebesar 7798,73 W/m2. Rapat daya ini dihasilkan dengan menggunakan skenario turbin CGK Gorlov Helical Turbine dengan desain diameter rotor 0.3 m dan tinggi 0.544m.