Pelabuhan Lama pada kawasan Pasar Bawah Senapelan di tepi Sungai Siak
Pekanbaru awalnya merupakan gerbang transaksi ekonomi yang sangat vital bagi
pengembangan kota Pekanbaru. Relokasi fungsi pelabuhan membuat lahan bekas
Pelabuhan Lama menjadi tidak termanfaatkan. Perancangan fasilitas komersial di
bekas Pelabuhan Lama menggunakan pendekatan creative programming, sebagai
upaya menyintesis karakter tempat untuk memunculkan identitas baru, agar lahan
bekas Pelabuhan Lama sebagai bagian dari cikal bakal kota Pekanbaru yang
semula sangat vital dapat hidup kembali.
Pemahaman creative programming adalah pengembangan dari architectural
programming yang memiliki isu karakter tempat (spirit of place). Kreativitas
dalam hal ini merupakan proses menyintesis karakter tempat untuk memunculkan
sebuah identitas baru, sehingga dapat mengangkat vitalitas kawasan. Pendekatan
creative programming membutuhkan pemahaman yang baik mengenai konteks
kawasan dengan memperhatikan beberapa aspek, yaitu kegiatan, lokalitas,
pengguna, dan aksesibilitas; serta memiliki prinsip visionary dan kontekstual.
Pendekatan creative programming pada proses perancangan fasilitas komersial
pada bekas Pelabuhan Lama terlihat pada fungsi dan pemanfaatan ruang. Proses
creative programming menghasilkan fungsi berupa Pusat Agrobisnis Pekanbaru
dengan fasilitas promosi, komersial lokal, perkantoran dan hiburan tepi air. Proses
creative programming juga menerjemahkan pembagian ruang penerima rumah
Melayu menjadi pemanfaatan ruang terbuka fleksibel dan fasilitas food hall,
sebagai ruang transisi yang memungkinkan munculnya interaksi. Pemfokusan
pada karakter tempat membuat lahan bekas Pelabuhan Lama tidak kehilangan
karakter perdagangan sebagai bagian dari kawasan cikal bakal kota Pekanbaru
yang berperan sebagai gerbang perekonomian.