digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pelabuhan Lama pada kawasan Pasar Bawah Senapelan di tepi Sungai Siak Pekanbaru awalnya merupakan gerbang transaksi ekonomi yang sangat vital bagi pengembangan kota Pekanbaru. Relokasi fungsi pelabuhan membuat lahan bekas Pelabuhan Lama menjadi tidak termanfaatkan. Perancangan fasilitas komersial di bekas Pelabuhan Lama menggunakan pendekatan creative programming, sebagai upaya menyintesis karakter tempat untuk memunculkan identitas baru, agar lahan bekas Pelabuhan Lama sebagai bagian dari cikal bakal kota Pekanbaru yang semula sangat vital dapat hidup kembali. Pemahaman creative programming adalah pengembangan dari architectural programming yang memiliki isu karakter tempat (spirit of place). Kreativitas dalam hal ini merupakan proses menyintesis karakter tempat untuk memunculkan sebuah identitas baru, sehingga dapat mengangkat vitalitas kawasan. Pendekatan creative programming membutuhkan pemahaman yang baik mengenai konteks kawasan dengan memperhatikan beberapa aspek, yaitu kegiatan, lokalitas, pengguna, dan aksesibilitas; serta memiliki prinsip visionary dan kontekstual. Pendekatan creative programming pada proses perancangan fasilitas komersial pada bekas Pelabuhan Lama terlihat pada fungsi dan pemanfaatan ruang. Proses creative programming menghasilkan fungsi berupa Pusat Agrobisnis Pekanbaru dengan fasilitas promosi, komersial lokal, perkantoran dan hiburan tepi air. Proses creative programming juga menerjemahkan pembagian ruang penerima rumah Melayu menjadi pemanfaatan ruang terbuka fleksibel dan fasilitas food hall, sebagai ruang transisi yang memungkinkan munculnya interaksi. Pemfokusan pada karakter tempat membuat lahan bekas Pelabuhan Lama tidak kehilangan karakter perdagangan sebagai bagian dari kawasan cikal bakal kota Pekanbaru yang berperan sebagai gerbang perekonomian.