digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK ANALISA OPTIMISASI PRODUKSI GAS LEPAS PANTAI DENGAN MENURUNKAN TEKANAN SISTEM PERPIPAAN MENUJU FASILITAS PENGOLAHAN GAS Oleh Binto Iskandar Dinata Muda Hasibuan NIM: 23016020 (Program Studi Magister Teknik Kimia) Industri minyak dan gas bumi sangat bergantung pada kinerja dari sumur-sumur produksi. Dengan semakin bertambahnya usia dari sumur dan sudah terproduksinya sumur tersebut sehingga mengakibatkan jumlah volume dari reservoir yang dapat diproduksi akan semakin berkurang karena tekanan pada reservoir semakin berkurang. PT ABC memiliki kontrak penjualan gas kepada kilang PT PR dan merupakan sebuah komitmen yang harus dipatuhi. Minimum gas yang harus tersuplai adalah 35 MMscfd namun secara historikal kebutuhan gas tersebut adalah 45 MMscfd. Suplai gas tersebut berasal dari lapangan lepas pantai X, Y dan Z yang berlokasi di area perairan Balikpapan dan Penajam, Kalimantan Timur. Sehingga untuk memenuhi komitmen suplai gas tersebut, maka dibutuhkan usaha optimisasi. Salah satu metode optimisasi fasilitas permukaan adalah dengan menggunakan kompresor gas untuk menurunkan tekanan balik dari fasilitas pengolahan ke anjungan lepas pantai Y dan Z, sehingga akan menurunkan tekanan pada kepala sumur. Pemanfaatan kompresor yang tidak aktif merupakan metode penghematan biaya kapital untuk optimisasi produksi. Kompresor sentrifugal pada umumnya digunakan untuk mengirimkan gas dengan laju volumetrik yang cukup besar dengan tingkat kompresi tertentu sesuai dengan kurva unjuk kerja. Dengan menurunkan tekanan pada sistem perpipaan dari 350 – 400 psig menjadi 150 psig maka diperoleh peningkatan produksi dari kedua lapangan tersebut. Peningkatan produksi memiliki probabilitas tertentu sesuai dengan rekomendasi dari reservoir engineering. Perkiraan produksi tersebut adalah acuan dalam melakukan analisa optimisasi tersebut. Secara termodinamika dengan penurunan tekanan pada sumur produksi maka berpotensi terjadi perubahan fase pada fluida produksi, sehingga analisa terhadap kapasitas fasilitas permukaan seperti slug catcher dan separator, akibat pada jalur pipa multifasa serta sistem perpipaan sesuai dengan kaidah standar rekayasa industri penting untuk dilakukan dalam memastikan optimisasi produksi tersebut handal dan aman.