
2018_TS_TKTESIS_ANDI_ASDIANA_IRMA_SARI_YUSUF_(23016002)_cover.pdf
PUBLIC Budi Cahyadi 
2018_TS_TKTESIS_ANDI_ASDIANA_IRMA_SARI_YUSUF_(23016002)_bab1.pdf
PUBLIC Budi Cahyadi 
2018_TS_TKTESIS_ANDI_ASDIANA_IRMA_SARI_YUSUF_(23016002)_bab2.pdf
PUBLIC Budi Cahyadi 
2018_TS_TKTESIS_ANDI_ASDIANA_IRMA_SARI_YUSUF_(23016002)_bab3.pdf
PUBLIC Budi Cahyadi 
2018_TS_TKTESIS_ANDI_ASDIANA_IRMA_SARI_YUSUF_(23016002)_bab4.pdf
PUBLIC Budi Cahyadi 
2018_TS_TKTESIS_ANDI_ASDIANA_IRMA_SARI_YUSUF_(23016002)_bab5.pdf
PUBLIC Budi Cahyadi 
2018_TS_TKTESIS_ANDI_ASDIANA_IRMA_SARI_YUSUF_(23016002)_Pustaka.pdf
PUBLIC Budi Cahyadi
REKAYASA PROSES PRODUKSI XILITOL
SECARA MIKROBIAL
DARI TANDAN KOSONG SAWIT (TKS)
Oleh
Andi Asdiana Irma Sari Yusuf
NIM: 23016002
(Program Studi Magister Teknik Kimia)
Produksi minyak sawit dunia berpeluang meningkat sekitar 15,78 - 18,78 juta ton
hingga tahun 2025. Indonesia sebagai produsen terbesar harus memenuhi 60%
kebutuhan minyak sawit dunia. Hal tersebut akan menghasilkan limbah padat
terutama Tandan Kosong Sawit (TKS) dalam jumlah yang besar. Pengelolaan
limbah padat industri minyak sawit di Indonesia masih belum efisien sehingga pada
akhirnya akan menyebabkan TKS harus diinsenerasi atau dihamparkan bebas di
lingkungan. Insenerasi TKS melepaskan CO2 dalam jumlah besar akan berdampak
pada pemanasan global. Sedangkan akumulasi TKS dengan kuantitas yang besar di
lingkungan membutuhkan waktu yang sangat lama agar berubah secara alami
menjadi kompos. Oleh karena itu, TKS lebih baik dimanfaatkan menghasilkan
produk tertentu yang bermanfaat.
TKS dapat digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan xilitol. Xilitol dari
TKS telah dieksplorasi melalui rute bioproses yang terdiri dari pretreatment,
hidrolisis enzimatik dan fermentasi xilitol. Hidrolisis enzimatik merupakan salah
satu metode yang sering digunakan untuk mengubah bahan lignoselulosa biomassa
menjadi xilosa (monomer pembentuk xilitol) karena operasinya yang moderat dan
aman, akan tetapi kinerja prosesnya masih perlu ditingkatkan. Pada penelitian ini,
telah dilakukan rekayasa proses hidrolisis enzimatik dengan memperhatikan
pengaruh solid loading (5%, 10% dan 15%), penambahan surfaktan meliputi Tween
80 dan Tween 20 dan konsentrasi surfaktan (0,5 g /L, 2,5 g/L dan 5 g/L) .
Rekayasa proses hidrolisis pada tiga faktor tersebut menunjukan bahwa hidrolisis
TKS dengan solid loading 15% yang ditambahkan 0.5 g/L Tween 80 menghasilkan
hidrolisat dengan perolehan xilosa tertinggi sekitar 0.0667 g / g. Hidrolisat terbaik
dengan konsentrasi xilosa tertinggi kemudian difermentasi dengan D.hansenii
ITBCC R85 selama 7 hari. Fermentasi menghasilkan xilitol dan etanol dalam
jumlah yang sedikit sekitar 0,0011 g/g dan 0,0214 g/g. Glukosa dan xilosa tidak
habis terkonsumsi artinya kehadiran surfaktan diduga menjadi inhibitor pada jalur
metabolisme khamir untuk mengkonsumsi gula dan mengubahnya menjadi xilitol.