BAB 1 WILDAN LUTHFI IRSYAD (NIM : 12514061)
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 WILDAN LUTHFI IRSYAD (NIM : 12514061)
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 WILDAN LUTHFI IRSYAD (NIM : 12514061)
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 WILDAN LUTHFI IRSYAD (NIM : 12514061)
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 WILDAN LUTHFI IRSYAD (NIM : 12514061)
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA WILDAN LUTHFI IRSYAD (NIM : 12514061)
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan efisiensi konversi energi pada kendaraan bermotor salah satunya dengan menggunakan material struktur yang ringan dan kuat. Aluminium dan paduannya dapat digunakan karena memiliki rasio kekuatan terhadap berat yang baik. Paduan aluminium telah digunakan pada bagian power-train, chassis, bumper, dan bagian interior. Penggunaan paduan aluminium menjadi terbatas pada temperatur yang relatif rendah karena coarsening pada presipitat aluminium dapat terjadi pada temperatur penggunaan yang lebih tinggi sehingga kekuatannya menurun. Penambahan alumina kedalam aluminium membentuk sistem komposit dengan kekuatan yang lebih tinggi dan lebih stabil pada temperatur tinggi. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh penambahan alumina terhadap sifat-sifat komposit matriks aluminium.
Pada penelitian ini dibuat komposit matriks aluminium dengan penambahan alumina sebanyak 0, 2, 5, dan 8% berat. Bahan yang digunakan berupa serbuk yang dicampur melalui milling pada kecepatan 200 rpm. Serbuk seng juga ditambahkan sebanyak 8% berat untuk memungkinkan terjadinya densifikasi. Campuran serbuk dikompaksi menjadi pelet dan dilakukan sintering pada temperatur 600°C selama 20, 40, dan 60 menit. Dimensi dan massa pelet diukur pada saat sebelum dan sesudah sintering untuk mengetahui densitas relatif, mekanisme penyusutan linier, dan densifikasi yang diperoleh. Analisis struktur mikro dilakukan menggunakan mikroskop optik dan SEM-EDS. Data struktur mikro dari mikroskop optik diolah menggunakan aplikasi ImageJ untuk mengukur porositas. Pengujian kekerasan dilakukan menggunakan Vickers Hardness Testing Machine.
Hasil penelitian menunjukkan densitas relatif tertinggi sebesar 97,3% diperoleh pada sampel tanpa penambahan alumina yang disinter pada temperatur 600°C selama 40 menit. Pada sampel tanpa penambahan alumina, penyusutan linier terjadi melalui mekanisme difusi batas butiran, sedangkan dengan penambahan alumina, penyusutan linier terjadi melalui mekanisme difusi kisi pada batas butiran. Kekerasan tertinggi sebesar 62 VHN diperoleh pada sampel dengan penambahan alumina sebanyak 8% yang disinter pada temperatur 600°C selama 60 menit.