digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Jenis perkerasan lentur yang digunakan di Indonesia pada umumnya menggunakan campuran aspal panas. Mulai sekitar tahun 1990-an untuk pekerjaan jalan diindonesia mulai menggunakan aspal emulsi. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk meneliti seberapa besar kinerja campuran Aspal Emulsi Dingin (CAED) type III dan type IV menggunakan aspal emulsi CSS-1h dengan campuran Lapis Aus (AC-WC). Karakteristik agregat batu pecah, aspal dan kinerja karakteristik Marshall campuran, perendaman Marshall, Modulus Resilien, Deformasi Permanen dan Modulus Elastisitas. Hasil pengujian karakteristik Marshall pada campuran CAED type III dan type IV menggunakan CSS-1h menunjukkan bahwa kedua campuran CAED mendekati nilai stabilitas dari campuran AC-WC. Untuk hasil pengujian Modulus Resilien dengan alat UMATTA pada campuran aspal dingin tidak bisa diuji karena tertalu lemah. Pengujian Deformasi Permanen dengan WTM pada suhu 45oC CAED type III mengalami deformasi sebesar 2,97 mm dan CAED IV mengalami deformasi sebesar 3,47 mm. Sedangkan pada pungujian dengan alat Indirect Tensile Strength (ITS), CAED baik type III maupan type IV memiliki nilai Modulus Elastisitas 50% lebih kecil dari Modulus Elastisitas campuran AC-WC. Dari pengujian Marshall dan Deformasi Permanen CAED type III lebih baik dibandingkan dengan CAED type IV, tetapi pada Modulus Elastisitas CAED type IV lebih baik dibandingkan dengan CAED type III. Hasil pengujian CAED type III dan type IV menggunakan aspal emulsi CSS-1h pada kadar aspal tertentu menghasilkan stabilitas Marshall yang mendekati campuran laston sehingga CAED type III dan type IV menggunakan aspal emulsi CSS-1h bisa digunakan pada lalu lintas sedang.