digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Matahari merupakan sumber utama penggerak dinamika dan cuaca antariksa, aktivitas Matahari berperan penting menjaga keadaan di lingkungan Tata Surya. Beberapa aktivitas Matahari adalah seperti adanya bintik Matahari, kejadian flare, lubang korona dan lontaran massa korona (LMK). Aktivitas ini saling berkaitan satu dengan yang lain, dan sering kali dapat terjadi secara bersama-sama. LMK merupakan aktivitas Matahari yang menyebabkan adanya massa yang keluar dari korona dan menuju ke ruang antarplanet. Tidak hanya itu, LMK bahkan dapat mengganggu hingga ke lingkungan Bumi. Salah satu gangguan yang disebabkan oleh LMK adalah anomali pada lapisan F2 ionosfer Bumi. Pada penelitian ini telah dilakukan analisis mengenai respon ionosfer terhadap kejadian LMK sepanjang siklus maksimum Matahari ke 24 (2012-2015) dan diperoleh 35 LMK yang berpotensi menyebabkan anomali. Selanjutnya diperoleh waktu tunda kejadian LMK untuk daerah dengan lintang yang berbeda adalah 35,9 jam untuk daerah dekat lintang ekuator geomagnet Bumi (stasiun Pontianak), sedangkan 27,12 jam untuk daerah lintang yang lebih dekat ke kutub (stasiun Tanjung Sari), dan didapati bahwa daerah di atas Tanjung Sari lebih responsif dibandingkan daerah di atas Pontianak, ditandai dengan adanya penurunan nilai foF2 yang signifikan di atas Tanjung Sari.