Surfaktan menjadi kontaminan yang sering dijumpai di air limbah. Adsorpsi merupakan proses yang efektif untuk menghilangkan senyawa organik. Seiring dengan meningkatnya beban pencemaran, kebutuhan adsorben yang ekonomis meningkat. Adsorben yang akan diuji potensinya pada penelitian ini, antara lain adsorben dari jerami padi dan cangkang telur. Tujuan dari penelitian ini, yaitu mengetahui pengaruh pH, dosis adsorben, konsentrasi awal dan ukuran partikel adsorben terhadap efektifitas adsorpsi, mengetahui mekanisme penyisihan surfaktan dan kemampuan desorpsi surfaktan. Surfaktan anionik yang digunakan adalah Linear Alkylbenzene Sulfonate (LAS) dan diukur menggunakan parameter MBAS. Uji pendahuluan dilakukan untuk memilih adsorben yang akan digunakan pada percobaan utama. Kondisi umum penelitian dilakukan pada pH netral, dosis 20 g dan tertahan mesh 50. Pada percobaan utama, dilakukan percobaan adsorpsi desorpsi menggunakan adsorben terpilih. Adsorben yang dipilih dari uji pendahuluan, yaitu JP1 dan CT2. Penyisihan surfaktan pada pH asam lebih baik. Ukuran partikel adsorben tidak terlalu berpengaruh pada adsorpsi surfaktan. Efisiensi penyerapan surfaktan pada konsentrasi tinggi lebih kecil. Proses adsorpsi maupun desorpsi untuk JP paling baik mengikuti isoterm D-R, sementara pada CT sesuai dengan isoterm Langmuir. Efisiensi penyisihan surfaktan LAS untuk JP dan CT pada kondisi umum masing-masing adalah 59,10% dan 43,93%. Persentase pelepasan substrat pada CT sebesar 9,68-20,94%, sementara pada JP 8,51-12,20 %. Studi kinetika adsorpsi kedua adsorben mengikuti pseudo-second order, serta kinetika penyisihan substrat paling sesuai dengan orde dua. Nilai energi bebas Gibbs menunjukkan reaksi berlangsung secara spontan pada JP dan tidak spontan pada CT. Proses adsorpsi pada kedua adsorben berlangsung secara fisisorpsi melalui gaya van der Waals dan interaksi elektrostatik.
Perpustakaan Digital ITB