digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Elektroplating merupakan suatu proses pelapisan logam dengan menggunakan bantuan arus listrik dan senyawa kimia tertentu, untuk melindungi logam terhadap korosi. Proses elektroplating dapat dilakukan dengan menggunakan mesin (otomatis) dan secara manual. Salah satu material yang banyak digunakan dalam proses elektroplating yaitu kromium. Kromium merupakan logam berat yang mempunyai daya racun tinggi. Pekerja pelapisan kromium dapat terpajan oleh kromium melalui jalur inhalasi atau pernapasan. Paparan kromium yang terus menerus dalam waktu yang lama berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan seperti gangguan fungsi ginjal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis paparan kromium yang terinhalasi dari proses pelapisan kromium terhadap kadar kromium pada urin (UCr) dan albumin urin (UAlb) pada pekerja elektroplating secara otomatis dan manual. Penelitian ini dilakukan di industri elektroplating di wilayah Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Kota Cimahi secara cross sectional. Metode analisis kromium yang digunakan adalah NIOSH 7600 untuk analisis kromium pada filter, NIOSH 8310 untuk analisis UCr, dan untuk analisis UAlb dilakukan berdasarkan metode Immunoturbidimetri. Semua sampel pekerja elektroplating, yang terdiri dari kelompok pekerja otomatis dan kelompok pekerja manual sejumlah 40 sampel memiliki nilai konsentrasi paparan kromium dibawah NAB (Nilai Ambang Batas) yang ditetapkan Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Nomor: SE01/MENAKER/1997 dan ACGIH. Semua sampel memiliki nilai UCr (urinary chromium) melebihi nilai BEI yang ditetapkan ACGIH. Sedangkan untuk nilai UAlb (urinary albumin), 1 orang dari kelompok otomatis dan 2 orang dari kelompok manual memiliki nilai UAlb melebihi kadar UAlb normal. Semua sampel memiliki nilai HI < 1 yang menyatakan bahwa dosis kromium yang dalam tubuh pekerja belum memberikan efek non-karsinogenik yang dapat membahayakan kesehatan pekerja.