digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Advanced oxidation process dengan kombinasi ozon dan hidrogen peroksida merupakan salah satu teknologi yang dapat diaplikasikan dalam menyisihkan senyawa organik recalcitrant dalam limbah lindi terolah biologis. Penelitian ini mempelajari berbagai faktor yang mempengaruhi proses AOP diantaranya ozone hydraulic loading, dosis hidrogen peroksida, serta pH. Percobaan dilakukan dengan desain multifaktor dan dilakukan secara duplo. Efisiensi dan laju reaksi yang optimum dicapai pada variasi ozone hydraulic loading 34,73 ppm/menit; dosis H2O2 400 ppm; pH 3 selama 60 menit waktu reaksi, dengan penyisihan konsentrasi COD sebesar 56%, dan 63%, serta penyisihan konsentrasi N-organik sebesar 73,8% dan 83,7%, dan peningkatan pH hingga mencapai 0,69. Serta laju reaksi dicapai hingga 6,0714/menit dengan r2 sebesar 0,936 pada running 1 dan sebesar 6,9536/menit dengan r2 sebesar 0,9658 pada running 2. Limbah lindi terolah biologis TPA Bantargebang memiliki konsentrasi COD sebesar 692 mg/l, BOD sebesar 202,7 mg/l, N-organik sebesar 58,8 mg/l, dan pH 6 dapat terolah hingga konsentrasi COD sebesar 256 mg/l, BOD sebesar 95 mg/l, N-organik sebesar 10, 08 mg/l, dan pH naik hingga 3,69. Analisis varians multifaktor menghasilkan bahwa hubungan ozone hydraulic loading, dosis H2O2, dan pH mempengaruhi secara signifikan terhadap penyisihan nilai COD. Analisa FTIR menggambarkan perubahan beberapa gugus senyawa pada limbah sebelum dan setelah pengolahan dengan AOP.