Aktivitas Gunung Sinabung menyebabkan desa-desa di sekitar kaki Gunung Sinabung terpaksa diungsikan. Posko pengungsian sementara disediakan di kawasan sekitar, dan difasilitasi perlengkapan seperti tenda, peralatan memasak, tempat mandi, toilet, dan lainnya. Fasilitas toilet penting guna memenuhi kebutuhan masyarakat yang terkena dampak di posko pengungsian. Untuk melihat penerimaan masyarakat terhadap toilet darurat pada fase long-term, observasi dan pengumpulan data di lapangan dilakukan dengan kuesioner yang kemudian diolah dengan analisis regresi berganda. Responden dibagi menjadi 3 golongan berdasarkan fasilitas toilet tersedia (permanen, non-permanen, dan gabungan permanen&non-permanen) dan analisis regresi dilakukan terhadap tiap golongan kemudian dilakukan untuk melihat aspek-aspek terpenting yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan kepuasan pemakaian toilet. Berdasarkan hasil perhitungan regresi berganda, untuk pengguna fasilitas toilet permanen dan non-permanen, variabel Kebersihan memiliki nilai koefisien tertinggi (0,56) sehingga kebersihan merupakan prioritas untuk ditingkatkan dengan penyediaan tempat sampah dekat toilet, pemasangan pipa ventilasi yang dilengkapi fly screen pada toilet non-permanen, serta penyediaan tempat cuci tangan dengan sabun di kawasan toilet. Untuk pengguna fasilitas toilet permanen, variabel Kebersihan memiliki nilai koefisien tertinggi (0,957) sehingga kebersihan merupakan prioritas untuk ditingkatkan dengan penyediaan tempat cuci tangan di toilet. Untuk pengguna fasilitas toilet non-permanen, didapatkan persamaan dengan nilai koefisien untuk Keamanan sebesar -0,443 dan untuk Denial sebesar -0,302 sehingga perlu dikurangi dengan pembagian penggunaan toilet berdasarkan KK serta pengurangan ketergantungan akan truk penguras.
Perpustakaan Digital ITB