digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Harry Atmami27015005.pdf
PUBLIC Noor Pujiati.,S.Sos

Setiap manusia memiliki perasaan yang akhirnya menimbulkan rasa simpati dan empati. Perasaan tersebut dapat hadir ketika mendengar berita duka atau melihat kejadian yang secara visual membuat kita mempunyai rasa sedih, stress, dan marah, dan perasaan lainnya yang meskipun bersifat tidak konkrit, namun dimiliki dan dapat dirasakan setiap manusia lainnya. Pun bagi penulis, perasaan yang berperan dalam pembentukan diri penulis tidak hanya berupa ruang-ruang riil dan konkrit saja. Kehadiran perasaan juga memiliki peranan penting bagi penulis dalam memahami esensi dari kemanusiaan. Dalam gagasan karya ini, penulis ingin menggugah apresiator untuk lebih mempunyai rasa empati terhadap hewan, karena hewan memiliki rasa sakit yang sama seperti halnya manusia ketika dibunuh/ disiksa. Hal ini bukan berarti penulis melarang untuk menyembelih/ mengkonsumsi hewan, tapi lebih kepada bagaimana manusia dianalogikan sebagai hewan, lalu bagaimana manusia melihat hewan menonton nasibnya dibantai, dan kemudian bagaimana manusia ketika melihat kejadian seperti itu. Karya dibuat dengan medium video dan performans, dengan visual yang dihadirkan ialah hewan menonton video, hewan yang dipilih adalah sapi, karena sapi memiliki ukuran yang besar. Video pejagalan yang dihadirkan pun untuk memberikan kesan seram dan sakit. Pada pelaksanaan performans sapi diikat menggunakan tali dan lehernya diberi penyangga untuk memposisikan kepala sapi tetap menghadap pada video pejagalan yang ditampilkan. Dengan visual demikian seakan memaksa sapi itu untuk melihat nasibnya dibantai, lalu bagaimana kita sebagai manusia melihat hal itu.