digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

RW 06 Cipaganti merupakan kawasan dengan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang memiliki potensi air baku berupa mata air bernama Ciseke. Mata air dengan debit 5L/s ini sudah dimanfaatkan oleh masyarakat setempat sebagai sumber air bersih melalui kelompok air masyarakat setempat. Evaluasi kondisi eksisting menghasilkan jenis pengembangan SPAM yang akan dilakukan, yakni berupa perancangan teknis komponen unit SPAM melalui penambahan dan peningkatan sistem fisik (teknik) bangunan dengan periode desain 10 tahun serta perancangan kelembagaan, manajemen, keuangan, dan peran masyarakat dalam pelaksanaan SPAM. Komponen unit SPAM yang dirancang diantaranya broncaptering (2,23 m x 2,23 m x 2 m), 2 unit disinfeksi (1,825 m x 1,5 m x 1 m) dengan sistem feeding berupa gravitasi, ground reservoir (2,03 m x 3,04 m x 4 m), elevated reservoir (total head 12,5 m), serta jaringan distribusi berupa sistem cabang yang melayani 182 rumah dan 1 keran umum. Total anggaran untuk proyek ini sekitar dua ratus sepuluh juta enam ratus empat puluh ribu rupiah. Tarif air dibedakan berdasarkan golongan dan klasifikasi pemakaian air. Besar iuran per KK rata-rata yaitu empat ribu rupiah per bulan. Analisis risiko dari SPAM ini menyebutkan bahwa kehadiran Total Coliform pada air merupakan faktor dominan yang akan memengaruhi kualitas air minum. Sementara dalam aspek keberlanjutan, faktor yang memengaruhi diantaranya debit sumber air, tarif air, dan kelembagaan. Evaluasi lingkungan menyebutkan bahwa proyek SPAM ini akan berdampak penting terhadap aspek sosial dan kesehatan serta lingkungan fisik lainnya terutama sungai Cikapundung. Analisis daur hidup pun dilakukan untuk mengetahui aspek mana dari sebuah kegiatan SPAM yang akan menghasilkan waste material dan konsumsi energi. Analisis ketidakpastian dari proyek SPAM ini diantaranya ketidakpastian terhadap sumber air, desain, permintaan kebutuhan air, perubahan pola sosial dan ekonomi.