digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Timbulan sampah di Indonesia terus meningkat mencapai 64 juta ton/tahun pada tahun 2015. Sebesar 69% dari sampah tersebut diangkut dan ditimbun di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), menunjukkan paradigma “Kumpul-Angkut-Buang” yang masih diterapkan pada pengelolaan sampah masyarakat Indonesia. Di sisi lain, 90% TPA di Indonesia masih melakukan praktik open dumping sehingga menyebabkan dampak negatif bagi lingkungan dan manusia seperti emisi gas metana, produksi lindi yang tidak terkendali, berkurangnya ketersediaan lahan, gangguan kesehatan dan estetika, serta resiko terkait stabilitas lahan urug /landfill. Salah satu solusi pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan yaitu melalui penerapan Mechanical Biological Treatment (MBT). MBT adalah pengolahan sampah residu dengan komponen biodegradable melalui kombinasi proses mekanis dan biologis. Perancangan yang dilakukan yaitu berupa perancangan tipikal desain MBT dengan kapasitas 100 ton/hari pada lokasi studi TPA Sarimukti. Sampah input yang digunakan yaitu sampah residu pasar tradisional dengan komposisi sampah organik 75,45±7,73%. Alternatif MBT terpilih terdiri dari pengolahan mekanis awal berupa bag opening, pengolahan biologis berupa windrow composting selama 5 minggu, pengolahan mekanis akhir berupa penyaringan menggunakan trommel screen serta pemilahan manual, dan fasilitas kantor, hangar alat berat, drainase, tempat parkir, serta jalan akses. Total luas tipikal MBT sebesar 2,1 Ha. Proses MBT terrsebut dapat mereduksi sampah (34,1%), menghasilkan biostabilised output untuk tanah penutup landfill (46,97%), memenuhi baku mutu landfill dengan RA4 (5,13 mg O2/ g BK), GS21 (4,17 N L/kg BK), dan ukuran partikel < 60 mm.