Pengukuran kekasaran jalan saat ini sudah dilakukan dengan menggunakan alat khusus dan tidak lagi berbasis manual. Perkembangan terbaru yaitu ditemukannya Roadroid yang berfungsi mengukur kekasaran jalan dengan prinsip kerja menggunakan sensor getaran pada telepon pintar. Penelitian ini mengkaji dan mengevaluasi nilai kekasaran jalan hasil pengukuran Roadroid dan alat Roughometer NAASRA. Lokasi penelitian adalah jalan nasional di provinsi Sumatera Barat yang terdiri dari tujuh ruas jalan. Pendekatan penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear. Analisis terdiri dari 3 skenario yaitu: (1) analisis berdasarkan ruas jalan, (2) analisis berdasarkan kondisi jalan dan (3) analisis berdasarkan kelompok IRI. Hasil penelitian pada skenario (1), dihasilkan satu ruas jalan memiliki R² yang tinggi yaitu 0,63, sedangkan enam ruas lainnya memiliki R² yang rendah yaitu antara 0,37 – 0,46. Skenario (2), untuk kondisi jalan baik (IRI 0,00 – 4,00) didapatkan nilai R² = 0,44, dan pada kondisi jalan sedang (IRI 4,01 – 8,00) didapatkan nilai R² = 0,39. Skenario (3), untuk nilai IRI 1,00 – 2,00 didapatkan nilai R² = 0,72, untuk IRI 2,01 – 3,00 didapatkan nilai R² = 0,51, untuk IRI 3,01 – 4,00 didapatkan nilai R² = 0,33, untuk IRI 4,01 – 5,00 didapatkan nilai R² = 0,16, untuk IRI 5,01 – 6,00 didapatkan nilai R² = 0,19, untuk IRI 6,01 – 7,00 didapatkan nilai R² = 0,06 dan untuk IRI 7,01 – 8,00 didapatkan nilai R² = 0,09. Dari hasil yang diperoleh, menunjukkan bahwa pengukuran kekasaran jalan dengan Roadroid memberikan korelasi yang cukup baik dengan kekasaran jalan dari alat Roughometer NAASRA pada kondisi nilai IRI 1,00 – 2,00, sedangkan pada nilai IRI lainnya didapatkan korelasi yang kurang baik.
Perpustakaan Digital ITB