digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Air bersih yang tidak hanya diperlukan untuk kebutuhan pokok dari aktivitas biologis makhluk hidup, juga diperlukan untuk menunjang kegiatan produksi yang ada pada suatu industri atau pabrik, salah satunya oleh Perusahaan Manufaktur. PT. Dirgantara Indonesia pada awalnya masih menggunakan pasokan air bersih untuk keperluan produksi dan domestik dari PDAM. Namun sejak tahun 1988, PTDI telah membangun Instalasi Pengolahan Air Bersih (IPA), serta menggunakan sumur air bawah tanah (ABT) untuk memenuhi kebutuhan air bersihnya. Hingga kini IPA dan sumur ABT tersebut masih dioperasikan sebagai pasokan air bersih untuk berbagai keperluan. Namun, kualitas dan kuantitas sumber air baku Sungai Cibeureum menjadi masalah utama. Instalasi pengolahan air bersih yang ada di PT. Dirgantara Indonesia merupakan package plant dengan kapasitas sebesar 27,833 L/s. Debit rata-rata Sungai Cibeureum sebesar 1,4 m3/s. Berdasarkan analisis pengembangan, PTDI akan mengalami peningkatan produksi sebesar 20% sehingga diperlukannya peningkatan kapasitas air bersih oleh IPA PTDI. Selain itu, berdasarkan hasil lab yang telah dilakukan menggunakan metode jartest, kualitas air Sungai Cibeureum ini mengandung nilai TDS yang tinggi sehingga diperlukannya upaya retrofitting dalam memperbaiki kualitas air bersih, serta mampu memenuhi standar kualitas Departemen Surface Treatment. Upaya retrofitting terhadap IPA PTDI ini direncanakan akan beroperasi selama 20 tahun dengan kapasitas sebesar 36,74 l/s. Perencanaan retrofitting dilakukan dengan mengkonversi sistem konvensional menjadi sistem advanced treatment. Sistem yang direncanakan terdiri dari unit drum screen filter, penggantian media pada tangki dynasand, penggunaan membran reverse osmosis, serta adanya pengolahan lumpur menggunakan thickener dan beltpress. Instalasi juga akan dilengkapi dengan bangunan pendukung, dimana sistem yang dibuat akan diletakkan didalam bangunan agar tidak terkontaminasi oleh faktor luar. Analisis non teknis dilakukan terhadap Rencana Anggaran Biaya (RAB) serta analisis 5 aspek penting dalam desain yaitu risk, uncertainty, life cycle principle, sustainability, dan environmental impact.