Timbal (Pb) dan seng (Zn) merupakan logam non-ferrous yang banyak digunakan
di dalam kehidupan sehari-hari. Timbal sebagian besar diproduksi dari sumber
primer yaitu mineral galena (PbS) dan kebanyakan berasosiasi dengan mineral
sfalerit (ZnS) dan kuarsa (SiO2). Proses pengolahan bijih timbal dan seng yang
sering digunakan adalah proses konsentrasi flotasi. Efektivitas dalam proses
flotasi diperlukan, seperti kolektor yang tepat dan metode flotasi yang tepat.
Dalam penelitian ini, dipelajari pengaruh pH terhadap sudut kontak mineral
galena, sfalerit, dan kuarsa, pengaruh pH dan jenis kolektor terhadap persen
perolehan timbal, persen perolehan seng, kadar timbal, kadar seng, kadar besi,
dan kadar silika pada proses flotasi ruah dan flotasi diferensial bijih kompleks Pb-
Zn asal Kabupaten Bogor.
Rangkaian kegiatan percobaan diawali dengan preparasi bijih kompleks Pb-Zn,
yang meliputi peremukan, penggerusan, dan analisis ayak. Karakterisasi sampel
bijih dilakukan menggunakan X-Ray Diffraction (XRD), X-Ray Fluorescence
(XRF), Atomic Absorption Spectroscopy (AAS) dan uji mineragrafi. Selanjutnya
dilakukan pengukuran sudut kontak terhadap mineral galena, sfalerit, dan kuarsa.
Setelah dilakukan pengukuran sudut kontak, dilakukan percobaan flotasi dengan
variabel pH slurry (pH 5,8,9,11 dan 12), jenis kolektor (Potassium Amyl Xanthate,
Sodium Isobutyl Xanthate dan Ammonium Alkyl Dithiophosphate), dan metode
flotasi (flotasi ruah dan flotasi diferensial).
Hasil pengukuran sudut kontak menunjukkan hasil galena dan sfalerit menjadi
hidrofobik dangan adanya interaksi dengan tiap kolektor, sedangkan kuarsa tetap
menjadi hidrofilik. Nilai kadar dan perolehan Pb-Zn pada kolektor PAX dan SIBX
tidak memberikan perbedaan yang signifikan. Kolektor dithiophosphate
memberikan kadar yang lebih rendah daripada kolektor xanthate. Flotasi galena
mencapai hasil optimum pada pH 9 dengan kolektor PAX dengan kadar Pb
18,47% dan perolehan 98,32% pada metode flotasi diferensial. Flotasi sfalerit
mencapai hasil optimum pada pH 12 dengan kolektor PAX dengan kadar Zn
52,24%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode flotasi diferensial pada
bijih kompleks Pb-Zn menghasilkan konsentrat dengan kadar dan perolehan yang
lebih baik daripada metode flotasi ruah.