digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Air tanah memiliki daya dukung (carrying capacity) secara alamiah untuk mekanisme self purification, tetapi jika polutan yang terakumulasi terlalu banyak maka daya dukung tersebut dapat terlampaui hingga menyebabkan air tanah menjadi tercemar. Rendahnya pengetahuan dan kemauan masyarakat untuk menjaga air tanah, menyebabkan kualitasnya semakin buruk hingga air tanah banyak tercemar limbah rumah tangga. Faktor penyebab diantaranya adalah penggunaan tangki septik. Tangki septik merupakan bangunan pengolah air limbah domestik yang banyak dipilih karena desain, konstruksi dan perawatannya mudah serta lebih ekonomis. Konsep High-Performance Biofiltration (HPB) merupakan pengembangan terakhir dari teknologi intermittent sand filter (ISF). Desain reaktor Intermittent Cocopeat Filter mengadopsi teknologi Intermittent Sand Filter (ISF) dengan desain Hydraulic Loading Rate (HLR) 10 kali lebih besar dari ISF. Dilakukan variasi terhadap rasio kedalaman per diameter reaktor, feeding dose dan waktu cycling. Secara umum kinerja reaktor dipengaruhi oleh feeding dose dengan prosentase pengaruh sebesar 53,15 % pada penyisihan BOD, 55,21 % pada penyisihan COD, 14,49% pada penyisihan TOC, dan 59,28 % pada penyisihan TSS. Diperoleh kondisi optimum pada rasio kedalaman per diameter reaktor 16, volume feeding dose 450 ml dan waktu cycling 8 menit dengan nilai efisiensi penyisihan BOD, COD, TOC dan TSS masing - masing sebesar 83,8 %, 78,24%, 75,47%, dan 84,4% dan kandungan BOD, COD, TOC, dan TSS masing-masing sebesar 38,8 mg/L, 80,97 mg/L, 26 mg/L dan 51 mg/L. Dalam perencanaan sebagai air daur ulang untuk mutu air kelas IV Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang kualitas air dan pengendalian pencemaran air belum bisa digunakan karena parameter BOD masih memiliki nilai diatas standar.